Mohon tunggu...
Aura PutriKembara
Aura PutriKembara Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perang Saudara di Myanmar Mengancam Rute Perdagangan Penting Tiongkok

7 Oktober 2024   16:21 Diperbarui: 7 Oktober 2024   16:39 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perang saudara di Myanmar dimulai setelah kudeta militer pada tahun 2021, mengakibatkan ketidakstabilan besar, terutama di Negara Bagian Shan yang berbatasan dengan Tiongkok. Konflik ini tidak hanya memengaruhi rakyat Myanmar, tetapi juga mengancam kepentingan ekonomi Tiongkok yang telah berinvestasi besar untuk membangun jalur perdagangan melalui Myanmar.

Dampak Ketidakstabilan

di Perbatasan Perbatasan Ruili di provinsi Yunnan, Tiongkok, kini dijaga ketat dengan kawat berduri dan kamera pengawas. Ini menggantikan kondisi yang dulunya lebih terbuka. Pandemi COVID-19 dan perang saudara telah membatasi pergerakan di daerah yang sebelumnya ramai ini. Tiongkok, yang telah menghabiskan banyak uang untuk infrastruktur perdagangan, kini menghadapi ancaman terhadap proyek-proyek tersebut akibat konflik yang berkepanjangan. KBRN, Beijing: Tiongkok menginvestasikan jutaan dolar untuk membangun koridor perdagangan penting melalui Myanmar. Investasi tersebut bertujuan menghubungkan barat daya Tiongkok dengan Samudra Hindia. Namun, rencana ini terhambat oleh perang saudara di Myanmar yang dimulai setelah kudeta militer pada tahun 2021. Konflik ini menyebabkan ketidakstabilan di sepanjang perbatasan sepanjang hampir 2.000 km antara Tiongkok dan Myanmar, dilansir dari BBC News, Sabtu (21/9/2024).. 

Krisis Ekonomi dan Sosial

Konflik di Myanmar telah merusak banyak wilayah, termasuk kota Muse yang dulunya menjadi pusat perdagangan. Banyak warga Myanmar terpaksa menyeberang ke Tiongkok untuk mencari nafkah, meskipun upah yang mereka terima sangat rendah. Bagi banyak pekerja, seperti Zin Aung, bekerja di taman industri di Ruili menjadi pilihan yang lebih aman dibandingkan tinggal di negara yang dilanda perang. Namun, mereka juga menghadapi diskriminasi dan perlakuan tidak adil di tempat kerja.

Upaya Diplomatik Tiongkok 

Meskipun Tiongkok memiliki pengaruh terhadap kedua belah pihak dalam konflik ini, upaya gencatan senjata yang dilakukan pada Januari lalu tidak berhasil. Tiongkok telah melakukan latihan militer di sepanjang perbatasan dan memberikan peringatan diplomatik kepada pemimpin militer Myanmar, Min Aung Hlaing. Namun, hasil dari tekanan ini masih belum terlihat, dan situasi di lapangan semakin memburuk.

 Ketidakpastian mengenai hubungan antara Tiongkok dan Myanmar akibat perang saudara ini dapat menghancurkan ekonomi lokal dan mengancam investasi besar yang telah ditanamkan oleh Tiongkok. Perang yang berkepanjangan tidak hanya menambah penderitaan rakyat Myanmar, tetapi juga mengancam stabilitas kawasan yang penting bagi kepentingan ekonomi Tiongkok. --

sumber:https://bbc.com/news/articles/czjyj2rd1zpo

https://www.kompas.com/global/read/2024/09/30/114900270/konflik-di-myanmar-halangi-proyek-

ambisius-china

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun