Mohon tunggu...
Aura Cerelia
Aura Cerelia Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sri Mulyani "Sesat"?

24 Agustus 2018   16:50 Diperbarui: 24 Agustus 2018   17:28 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mereka yang tidak tahu bagaimana caranya hidup, harus tahu cara meninggal yang baik."

PinterPolitik.com

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, menanggapi Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut pidatonya sebagai Ketua MPR itu sangat politis dan menyesatkan. Hmmm,menurut kalian apa benar Ketua MPR kita tidak sesat?Atau gimana nih? Wkwkwkw.

Awalnya gengs Sri Mulyani menyebut pidato Zulkiflidi sidang tahunan MPR politis dan menyesatkan. Sri Mulyani juga terus menyalahkan pengelolaan utang periode pemerintahan sebelumnya.

Nah, Zulkufli yang mengetahui hal ini lantas tidak tinggal diam, ia langsung menanyakan balik. "Siapa sebenarnya yang menyesatkan? Berikut adalah jawaban saya." Dalam akun twitternya @ZUL_hasan.

Zulkifli menjelaskan sumber data yang disebutkannya adalah berdasarkan Nota Keuangan 2018. Dalam dokumen Nota Keuangan tersebut, ia tak melihat ada pembayaran pokok utang. Ia mempertanyakan angka Rp396 triliun yang Sri sebutkan. Weleh-weleh, lagi ngantuk kali pak, jadi kayak ngelantur gitu deh. Ehehehe.

Zulkifli juga mensimulasikan dan menganggap data Sri benar soal utang Rp396 triliun. Maka bila ditambah pembayaran bunga utang Rp238 triliun, maka jumlah total beban utang sebenarnya menjadi Rp634 triliun. Sebab, tak mungkin membayar utang pokoknya saja, tapi juga bunganya.

Sri Mulyani juga selalu mengungkit bahwa utang saat ini adalah warisan masa lalu, khususnya ketika Zulkifli menjabat Menteri Kehutanan periode Pak SBY. Zulkifli justru menyebut Sri Mulyani lupa bahwa dirinya adalah juga Menteri Keuangan di periode SBY. Sekali lagi, Menteri Keuangan. What? Wkwkwk.

jadi siapa yang menyesatkan? ________ menteri keuangan sri mulyani menyebut pidato saya di sidang tahunan mpr politis dan menyesatkan. berikut adalah tanggapan saya terhadap pernyataan menteri keuangan sri mulyani _______ 1. ibu sri mulyani selalu mengungkit bahwa utang adalah warisan masa lalu, khususnya ketika saya menjabat menteri kehutanan periode pak sby. saya rasa, ibu sri mulyani lupa bahwa ibu adalah juga menteri keuangan di periode pak sby _______ 2. saat itu saya sebagai menteri kehutanan jelas tak bisa mengambil kebijakan tentang hutang. tapi ibu sri mulyani sebagai menteri keuangan jelas punya kewenangan memutuskan berapa banyak kita berhutang & berapa bunganya. kenapa sekarang malah sibuk salahkan periode sebelumnya? ________ 3. adalah tugas konstitusional saya sebagai ketua mpr untuk menyerap aspirasi rakyat & menyampaikan pada pemerintah. menjadi kewajiban konstitusional saya sebagai ketua mpr mengingatkan pemerintah & memastikan anggaran negara digunakan sebesar besarnya untuk rakyat ________ 4. perlu dicatat bahwa dalam sidang tahunan 16 agustus lalu selain mengingatkan pemerintah, saya juga sampaikan apresiasi pada presiden jokowi & wapres jk yang saya dukung atas capaian -- capaiannya. kritik & apresiasi adalah sesuatu yang biasa dalam demokrasi _________ 5. anggaplah data bu sri mulyani benar bahwa utang kita sebesar rp 396 t. maka bila ditambah pembayaran bunga utang rp 238 t jumlahnya jadi rp 634 t. rp 634 t adalah total beban utang kita yg sebenarnya. karena tak mungkin bayar utang hanya pokoknya, tapi pasti juga membayar bunganya ________ 6. sekarang bandingkan total beban utang kita 634 t dengan anggaran kesehatan 111 t & anggaran dana desa 60 t artinya anggaran untuk membayar utang 6 kali lipat lebih besar dari anggaran kesehatan. anggaran membayar utang juga 10 kali lipat lebih besar dari dana desa __________ #utang #utangnegara #klarifikasi #zulkiflihasan

a post shared by zulkifli hasan (@zul.hasan) on aug 23, 2018 at 2:28am pdt

Sebelumnya, Sri Mulyani menganggap kritikan Zulkifli yang mengatakan pembayaran pokok utang pemerintah yang jatuh tempo pada 2018 sebesar Rp400 triliun tidak wajar, alias sesat dan bermuatan politis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun