Mohon tunggu...
Pendidikan

Sudah "Indonesia" kah Indonesia kita?

24 September 2018   12:05 Diperbarui: 24 September 2018   14:06 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Indonesia, begitulah sebutan negeri ini. Negeri makmur penuh kerukunan dan kedamaian disana sini. Negeri indah yang penuh toleransi. Negeri dengan sumber daya alam yang melimpah ruah dan keindahan tiada tara yang diibaratkan surga diatas bumi.

Setidaknya, itulah pandangan dunia bila disebut nama " Indonesia ". Benar benar pandangan yang jauh dari realita.

Betapa tidak? Keadaan indonesia yang belakangan ini selalu terhiasi konflik antar golongan selalu berhasil mengaburkan opini dunia tentang keindahan nusantara.

Negeri dimana penduduknya bergotong royong dan saling tolong menolong kini telah berganti menjadi negeri yang dipenuhi tikus tikus suka nyolong di siang bolong.

Negeri penuh senyuman dan menuai banyak pujian berubah menjadi negeri kemunafikan dan penghujatan. Negeri berasas demokrasi yang tega menginjak arti demokrasi itu sendiri.

Indonesia, seperti yang tertuang dalam UUD 1945 adalah negara hukum yang setiap penduduknya mendapat hak yang sama di mata hukum dan peradilan. Tetapi justru aparat hukum di Indonesia malah mencemari nama hukum itu sendiri. 

agaimana tidak? Banyak sekali vonis hukum di Indonesia yang memandang pendakwa dan terdakwa berdasar kondisi dompet mereka. Menusuk kalangan bawah, menjadi pijakan kalangan atas.Praktek lapangan dalam menghukum pencuri pencuri kecil dengan dakwaan yang tak masuk akal pun sudah banyak yang telah terjadi.

Bila rakyat jelata yang menjadi terdakwa, semuanya diperlakukan dengan hina. Sedangkan para koruptor yang telah terbukti mencuri milyaran uang rakyat masih saja diperlakukan penuh hormat.

Di lain pihak, para rakyatnya yang digembar-gemborkan memiliki toleransi dan keramahan yang tinggi pun belakangan malah saling menghujat dengan bebas disana sini.

Para netizen pun seenaknya memberi komentar komentar busuk terhadap apa yang menjadi pokok pembahasan. Seperti yang viral belakangan ini tentang stuntman presiden Jokowi saat video pembukaan ASEAN GAMES baru baru ini.

Banyak pihak yang bukan malah mendukung proses pelaksanaan ajang internasional tersebut dengan penuh sukacita tetapi malah mempermasalahkan penggunaan stuntman didalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun