Konsep diri merupakan cara pandang dan cara seseorang menilai dirinya sendiri. Menurut Hurlock dalam Ihsan Mz, konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya sendiri yang mencakup tentang karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi, dan prestasi. Konsep diri dapat berubah seiring berjalannya waktu, dan dapat dipengaruhi oleh perkembangan usia dan pengalaman hidup seseorang. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk melakukan pembentukan konsep diri yang positif. Pada masa kanak-kanak dan remaja merupalan masa-masa yang bagus untuk melakukan pembentukan konsep diri, di mana pada masa ini anak cenderung lebih peka terhadap penilaian dan respon dari orang lain, baik itu dari lingkungan keluarga. Dalam artikel ini saya akan mengulas bagaimana konsep diri menurut Hurlock dapat mempengaruhi kehidupan seseorang.
Penulis telah melakukan observasi terhadap salah satu siswa SMA untuk melihat konsep diri siswa tersebut. Observasi tersebut dilakukan dengan mengajukan 10 pertanyaan, yang masing-masing berisi, lima pertanyaan yang mengindikasikan konsep diri positif, dan lima pertanyaan yang dapat mengindikasikan konsep diri negatif. Kesimpulan yang didapatkan dari hasil observasi tersebut adalah, sebagai berikut:
Konsep Diri Positif
- Narasumber menunjukkan sikap yang sesuai dengan konsep diri positif menurut Hurlock. Di mana pengalaman pribadi, kesuksesan dapat memberikan rasa percaya diri dan kebanggaan sedangkan kegagalan dapat dijadikan sebuah pelajaran dan pengalaman. Hal ini mencerminkan bahwa narasumber memiliki pemahaman yang sehat terhadap sebuah proses pembelajaran dan perkembangan.
- Narasumber menunjukkan bahwa ia menyadari pentingnya dukungan dari keluarga maupun teman dalam membangun rasa percaya diri dan penghargaan terhadap diri sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa narasumber memiliki konsep diri positif yang baik.
- Dalam menjaga pandangan yang positif terhadap diri sendiri, narasumber menunjukkan usaha aktif untuk menjaga keseimbangan emosional dengan cara melakukan hal-hal yang disukai dan memberikan fokus yang besar terhdap kelebihan yang dimiliki.
- Dalam menghadapi masalah dengan tenang, menyelesaikan masalah tanpa membiarkan amarah menguasai diri, narasumber melakukan pendekata yang bijak dalam menyelesaikan konflik yaitu dengan mendengarkan pihak sebelah dan mencari jalan keluar bersama.
- Dalam hal kesadaran terhadap kekuatan dan kelemahan diri, narasumber berada dalam keadaan menerima diri sendiri dengan apa adanya dan mengetahui apa yang harus dievaluasi dalam dirinya yaitu menejemen waktu dan meningkatkan kesabaran.
Dari poin-poin di atas, narasumber mencerminkan pemahaman yang baik tentang pengalaman hidup, dukungan keluarga dan teman, menjaga pandangan positif, dan berusaha menghadapi masalah dengan tenang, dan terdapat kesabaran dan manajemen waktu, yang masih dalam proses perningkatan.
Konsep Diri Negatif
- Dalam hal yang membuat seseorang tidak percaya diri narasumber mengatakan bahwa faktornya adalah kritik berlebih dan perbandingan dengan orang lain. Narasumber menunjukkan bahwa mengakui dampak negatif dari kritik dan perbandingan terhadap rasa percaya diri.
- Pengaruh kritik dan perlakuan negatif orang-orang disekitar dapat mempengaruhi konsep diri. Kritik yang tidak membangun dapat melemahkan gambaran seseorang terhadap diri sendiri, akan tetapi seserang yang memiliki konsep diri positif akan lebih fokus pada dukungan dan masukan. Narasumber menunjukkan bahwa kritik dapat mempengaruhi konsep diri tetapi ia berusaha untuk mengatasi dampak dari kritik dengan cara fokus pada pendapat positif orang-orang disekitarnya.
- Dalam menghadapi kegagalan narasumber akan mengalami keraguan dalam diri, akan tetapi ia tetap berusaha untuk mengambil pelajaran dari kegagalan tersebut, kemudian mengevaluasinya dan kemudian ia akan mencoba kembali.
- Kegagalan membatasi keyakinan tentang kemampuan diri. Narasumber meyakini bahwa setiap kegagalan pasti membawa peluang baru. Hal ini menunjukkan bahwa pola pikir narasumber sehat dan optimis.
- Dalam menghadapi tekanan harapan orang tua narasumber menyatakan bahwa usaha mereka tidak akan sia-sia meskipun tidak memenuhi ekspektasi orang tua dan meyakini proses tidak akan menghianati hasil.
Dari poin-poin di atas narasumber menunjukkan bahwa ia memiliki pemahaman tentang dampak kritik, kegagalan, harapan terhadap konsep diri, tetapi tantangan yang dihadapi tidak menjadi sebuah penghalang terhadap keyakinannya pada masa depan.
Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa narasumber menunjukkan ciri-ciri konsep diri positif. Narasumber memahami pentingnya pengalaman pribadi sebagai bagian dari proses belajar dan berkembang, dukungan keluarga dan teman juga dianggap penting dalam membangun rasa percaya terhadap diri sendiri, narasumber dapat menjaga pandangan positif terhadap dirinya sendiri, dan dapat menyelesaikan masalah dengan tenang, dan menerima keadaan ataupun kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
Narasumber mengakui adanya faktor-faktor yang dapat melemahkan konsep diri positif, seperti kritik berlebih dan perbanandingan dengan orang lain ia tetap berusaha untuk mengatasinya dengan fokus pada masukan  positif orang-orang disekitarnya. Narasumber memiliki pola pikir yang optimis, di mana kegagalan dilihat sebagai peluang untuk belajar dan mencoba lagi, serta meyakini bahwa usaha tidak akan sia-sia, meskipun belum sepenuhnya memenuhi harapan kedua orang tua. Secara keseluruhan, narasumber menunjukkan kemampuan mengelola tantangan dengan sikap optimis, dann hal tersebut mencerminkan bahwa narasumber memiliki konsep diri yang berkembang secara positif dan sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H