Mohon tunggu...
Auni Azhima
Auni Azhima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Sedang Menempuh Pendidikan Tinggi program studi S1 Farmasi, fakultas Farmasi di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Mempunyai Kegemaran mendengarkan musik, dan kulineran.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Edukasi Anemia dan Pembagian Tablet Tambah Darah Untuk Mengurangi Resiko Stunting di Desa Batik

31 Agustus 2023   14:30 Diperbarui: 31 Agustus 2023   14:40 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stunting atau yang biasa dikenal dengan pendek adalah suatu kondisi gagal berkembang pada anak di bawah usia 5 tahun (balita) yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis. Stunting pada anak berdampak pada peningkatan angka kesakitan dan kematian, perkembangan kognitif, motorik dan bahasa yang kurang optimal, postur tubuh yang tidak optimal, gangguan kesehatan reproduksi dan kemampuan belajar yang kurang optimal pada usia sekolah.

Dampak ini menjadi dasar pemerintah mengambil kebijakan untuk menurunkan prevalensi angka stunting. Menurut kemenkes RI dan WHO, penurunan angka stunting masih menjadi perhatian utama Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia sampai tahun 2030 untuk mengurangi jumlah anak balita stunting hingga 40%.

Kasus stunting atau gizi buruk kronis, khususnya di Kalimantan Selatan, harusnya masih menjadi perhatian masyarakat luas. Stunting dapat terjadi karena terjadinya anemia pada ibu dan kurangnya asupan nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan seorang anak. Kurangnya edukasi mengenai gizi dan anemia bagi para remaja dan calon ibu menjadi pemicu tingginya prevalensi stunting di Kabupaten Barito Kuala, Kecamatan Bakumpai salah satunya di Desa Batik.

Anemia sendiri dapat diartikan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah berada di bawah ambang batas normal.

Berdasarkan masalah di atas, kampus Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB) mengadakan salah satu program yaitu Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T)  dengan mengangkat tema “Stunting” dalam rangka untuk menanggulangi angka kejadian stunting di Indonesia khususnya di provinsi Kalimantan Selatan.

Auni Azhima, salah satu mahasiswi yang sedang mengikuti program kampus tersebut melakukan realisasi bentuk nyata untuk mengurangi tingkat kejadian stunting pada anak dengan memberikan edukasi anemia dan pembagian tablet tambah darah pada ibu-ibu di Desa Batik, kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala.

Kegiatan dilakukan pada Minggu, 13 Agustus 2023 di kantor Desa Batik. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai anemia dan pentingnya mengonsumsi tablet tambah darah. Dengan adanya kegiatan edukasi ini dapat menjadi langkah awal dalam pencegahan stunting sejak dalam kandungan, karena calon bayi akan tercukupi kebutuhan vitaminnya dan lahir menjadi anak yang sehat dan bebas dari stunting.

Gambar 1. kegiatan Edukasi Tentang Anemia (dokpri)
Gambar 1. kegiatan Edukasi Tentang Anemia (dokpri)
 

Kegiatan ini dihadiri sebanyak 5 peserta dari ibu-ibu yang memiliki anak terindikasi stunting di desa Batik dan mendapatkan program permata bunda, jumlah penerima program permata bunda di desa Batik berjumlah 13 orang, yaitu 6 orang bertempat tinggal di batik luar dan 7 orang di batik dalam.

Gambar 2. Pemaparan materi menggunakan media power point
Gambar 2. Pemaparan materi menggunakan media power point
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun