Mohon tunggu...
aulyazalfa
aulyazalfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka steak daging ,matcha,

Selanjutnya

Tutup

Hukum

integrasi nasional

18 Desember 2024   16:15 Diperbarui: 18 Desember 2024   16:15 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

peningkatan akses dan keberlanjutan layanan farmasi untuk daerah tertinggal sebagai wujud integrasi nasional.


Integrasi nasional merujuk pada upaya untuk menyatukan berbagai kelompok dalam suatu negara, terlepas dari perbedaan budaya, suku, agama, dan bahasa, agar terjalin keharmonisan dan kesatuan di seluruh wilayah negara. Dalam konteks Indonesia, yang memiliki keberagaman yang sangat tinggi, integrasi nasional bukan hanya tentang menyatukan perbedaan sosial dan budaya, tetapi juga memastikan pemerataan akses terhadap sumber daya, termasuk dalam bidang kesehatan. Sebagai bagian dari pembangunan nasional, sektor kesehatan, khususnya layanan farmasi, memegang peranan penting dalam mendukung terciptanya masyarakat yang sehat dan sejahtera, yang pada gilirannya berkontribusi pada terwujudnya integrasi sosial yang kuat. Di Indonesia, meskipun terdapat kemajuan signifikan dalam sektor kesehatan di banyak wilayah, kesenjangan besar masih ada antara daerah perkotaan dan daerah yang lebih terpencil, terutama dalam hal akses terhadap layanan farmasi. Daerah-daerah yang terisolasi, seperti yang termasuk dalam kategori 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), sering kali menghadapi kesulitan dalam memperoleh obat-obatan yang diperlukan. Ketidakmerataan dalam akses layanan kesehatan ini bisa menghambat integrasi sosial, sebab kesenjangan antara daerah yang maju dan yang tertinggal semakin melebar. Oleh karena itu, agar integrasi nasional semakin kuat, penting untuk memastikan bahwa akses terhadap layanan kesehatan, termasuk farmasi, dapat merata di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah kampus yang menjadi perhatian pergutuan tinggi Unissula dalam pengembangan sumber daya kesehatan.
Meskipun Indonesia telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam sektor kesehatan, ketimpangan yang ada antara daerah perkotaan dan daerah tertinggal masih tetap ada dan perlu mendapat perhatian serius. Banyak daerah 3T yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai. Salah satu faktor utama dari ketimpangan ini adalah terbatasnya fasilitas kesehatan serta minimnya jumlah tenaga medis, termasuk apoteker, di daerah-daerah tersebut. Ketidakcukupan fasilitas dan tenaga medis ini menyebabkan banyak masyarakat di daerah terpencil yang kesulitan mendapatkan obat-obatan yang mereka butuhkan, atau bahkan banyak diantaranya masyarakat yang tidak mengetahui cara penggunaan obat yang benar. Ketimpangan ini memperburuk ketidakadilan sosial yang ada dan semakin memperbesar jurang pemisah antar wilayah. Dalam konteks integrasi nasional, kesenjangan dalam layanan kesehatan ini bisa merusak rasa persatuan di masyarakat. Oleh karena itu, upaya untuk menyebarkan distribusi obat dan layanan farmasi ke seluruh penjuru negeri menjadi sangat penting. Dalam hal ini, farmasi memiliki peran strategis yang tidak bisa diabaikan untuk memperkuat integrasi sosial dan meningkatkan keadilan di Indonesia.
Farmasi memiliki peran yang sangat penting untuk memastikan bahwa setiap masyarakat, terutama yang berada di daerah terpencil, dapat mengakses obat-obatan yang mereka butuhkan. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah distribusi obat yang tidak merata. Beberapa kendala yang memperburuk situasi ini antara lain terbatasnya infrastruktur, transportasi yang tidak memadai, serta kekurangan tenaga apoteker yang bisa memberikan layanan farmasi di daerah-daerah tersebut. Oleh karena itu, langkah pertama yang perlu diambil adalah memperbaiki sistem distribusi obat, termasuk memastikan pasokan obat secara teratur dan adanya apoteker yang ditempatkan di daerah-daerah tersebut. Hal tersebut menjadi salah satu fokus perguruan tinggi seperti Unissula.
Namun, mengandalkan distribusi obat secara tradisional jelas tidak akan cukup untuk mengatasi masalah ini, mengingat tantangan geografis Indonesia yang luas. Oleh karena itu, penggunaan teknologi dapat menjadi solusi yang sangat relevan. Salah satu inovasi yang bisa diterapkan adalah dengan dibuatnya program telepharmacy atau farmasi digital, yang memungkinkan masyarakat di daerah terpencil untuk mengakses layanan farmasi secara jarak jauh. Dengan menggunakan teknologi ini, apoteker di kota-kota besar dapat memberikan konsultasi tentang penggunaan obat, dosis yang tepat, dan potensi efek samping yang harus diwaspadai. Teknologi ini juga memungkinkan pengiriman obat-obatan secara langsung ke daerah yang membutuhkan. Dengan solusi digital seperti ini, kendala geografis yang sering kali menghambat distribusi obat dapat dikurangi, sehingga akses kesehatan yang merata dapat lebih terwujud.
Salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan aksesibilitas obat di daerah-daerah terpencil adalah dengan menerapkan program farmasi keliling. Program ini melibatkan apoteker yang secara langsung melakukan perjalanan ke daerah-daerah yang lebih terpencil untuk memberikan layanan farmasi langsung kepada masyarakat. Program ini menjadi salah satu rencana yang akan dikembangkan oleh mahasiswa Unissula. Program semacam ini sudah diterapkan di beberapa negara berkembang dengan hasil yang sangat positif. Melalui farmasi keliling, masyarakat yang sebelumnya kesulitan untuk mengakses layanan farmasi dapat dengan mudah mendapatkan obat yang mereka perlukan. Selain itu, program ini juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berkonsultasi langsung dengan apoteker mengenai penggunaan obat yang benar.
Di samping itu, layanan farmasi daring atau online pharmacy juga bisa menjadi alternatif untuk memperluas jangkauan layanan farmasi. Layanan ini memungkinkan masyarakat di daerah tertinggal untuk memesan obat secara online dan mendapatkan obat tersebut dengan pengiriman langsung ke rumah mereka. Selain itu, mereka juga bisa melakukan konsultasi jarak jauh dengan apoteker mengenai penggunaan obat, dosis yang tepat, dan berbagai informasi penting lainnya. Layanan farmasi daring sangat berguna untuk mengatasi tantangan geografis di Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan sulit dijangkau. Agar layanan ini berjalan efektif, pemerintah harus mendukung infrastruktur, seperti jaringan internet yang memadai, dan memastikan adanya sistem transportasi yang efisien untuk pengiriman obat.
Selain solusi berbasis teknologi, pemberdayaan masyarakat lokal juga sangat penting untuk memperkuat akses terhadap layanan farmasi di daerah tertinggal. Salah satu cara untuk mewujudkan ini adalah dengan melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaan distribusi obat. Pelatihan kader kesehatan lokal dapat menjadi salah satu cara efektif untuk melibatkan masyarakat langsung dalam mengelola obat di wilayah mereka. Kader kesehatan lokal ini tidak hanya membantu mendistribusikan obat yang diperlukan, tetapi juga memberikan edukasi tentang penggunaan obat yang aman dan efektif. Dengan pemberdayaan ini, proses distribusi obat dapat dipercepat, sementara kesadaran masyarakat mengenai penggunaan obat yang benar juga akan meningkat. Kader kesehatan lokal juga dapat menjadi penghubung yang sangat berguna antara masyarakat dan apoteker atau fasilitas kesehatan lainnya. Hal ini mempermudah masyarakat untuk mengakses layanan farmasi dan menerima informasi yang diperlukan mengenai kesehatan mereka. Dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan obat, mereka akan merasa lebih memiliki kontrol atas kesehatan mereka sendiri, yang pada gilirannya dapat memperkuat solidaritas dan rasa kebersamaan sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
Keberlanjutan dalam pelayanan farmasi di daerah tertinggal sangat penting agar usaha-usaha untuk meningkatkan akses tidak hanya bersifat sementara. Pemerintah harus menciptakan kebijakan yang mendukung pengembangan infrastruktur farmasi yang berkelanjutan di daerah-daerah tersebut. Selain itu, sistem distribusi obat harus terus diperkuat untuk memastikan obat-obatan esensial dapat sampai ke masyarakat secara efisien dan tepat waktu. Selain itu, pelatihan berkelanjutan bagi apoteker yang bekerja di daerah tertinggal juga sangat diperlukan untuk memastikan mereka selalu mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang farmasi. Dengan pelatihan ini, apoteker dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Keberlanjutan pelayanan farmasi di daerah tertinggal juga membutuhkan kolaborasi yang erat antara pemerintah, sektor farmasi, dan masyarakat untuk menciptakan sistem yang dapat bertahan dan berkembang dalam jangka panjang.
Peningkatan akses dan keberlanjutan layanan farmasi di daerah tertinggal merupakan langkah yang sangat penting untuk memperkuat integrasi nasional di Indonesia. Dengan memastikan bahwa setiap warga negara, baik yang berada di perkotaan maupun di daerah terpencil, memiliki akses yang setara terhadap obat-obatan yang aman dan terjangkau, kita dapat mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi yang masih ada. Layanan farmasi yang merata akan memperkuat rasa keadilan sosial, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan mempererat hubungan antara berbagai kelompok masyarakat di Indonesia. Dalam kerangka integrasi nasional, hal ini sangat penting karena kesehatan adalah hak dasar yang seharusnya dinikmati oleh semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Dengan langkah-langkah yang tepat, penguatan layanan farmasi tidak hanya akan menciptakan pemerataan kesehatan yang lebih baik, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan akses layanan farmasi di daerah tertinggal bukan hanya untuk memperbaiki sistem kesehatan, tetapi juga untuk memperkokoh integrasi nasional yang lebih inklusif dan adil bagi seluruh rakyat Indonesia. Perguruan tinggi merupakan salah satu komponen penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, dengan peran besar dalam mencetak profesional yang siap berkontribusi pada kemajuan bangsa. Sebagai institusi pendidikan tinggi, Unissula memiliki peran strategis dalam mencetak generasi muda yang terampil dan berdaya saing tinggi, sekaligus berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai kebangsaan. Dengan diterapkannya poin tersebut, diharapkan Unissula dapat menjadi pelopor untuk mewujudkan kepedulian pergutuan tinggi lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun