Bukankah setiap orang harus punya rasa percaya diri? Pasti iya kan? Mungkin sebagian orang atau bahkan hampir semua orang tahu arti pentingnya memiliki rasa percaya diri dalam diri kita.
Percaya diri adalah dimana merupakan aspek atau peran penting yang harus dimiliki oleh setiap masing-masing orang dalam kehidupan sehari-hari. Karena, rasa percaya diri ini juga salah satu kunci sebuah kesuksesan seseorang ataupun keberanian yang ditanamkan dalam diri sehingga seseorang dapat mampu melakukan hal-hal yang dianggap benar dan tepat.
Mengapa demikian? Karena tanpa adanya rasa percaya diri pasti tidak akan memiliki tujuan hidup ataupun keinginan untuk maju menjadi lebih baik. Dan akan pula tumbuh rasa canggung terhadap pribadi seseorang dalam menghadapi orang lain. Sementara itu, ketidakpastian merupakan suatu keadaan yang tidak mengenakkan sehingga menimbulkan rasa digantungkan atau stres. Untuk dapat menghindari dari tingkat ketidakpastian kita harus menanamkan sifat percaya diri seperti: berpikiran positif, jadi diri sendiri, menghilangkan pikiran negatif, dan pastinya tetap optimis.
Salah satu perspektif komunikasi antarbudaya ini menekankan bahwa tujuan komunikasi antarbudaya adalah mengurangi tingkat ketidakpastian tentang orang lain. Dimana pengurangan ketidakpastian ini memiliki 2 tipe yaitu antara lain : ketidakpastian kognitif yaitu ketidakpastian yang dihubungkan dengan keyakinan dan sikap. Keyakinan atau penilai ini bisa dianut diri sendiri atau orang lain dan ketidakpastian perilaku yaitu ketidakpastian yang memiliki batasan perilaku-perilaku yang dapat diprediksi. Karena, ketidakpastian ini akan banyak ketika dalam diri seseorang memiliki pikiran positif terhadap orang lain maupun di kehidupan sehari hari.
Sehingga dengan kita memiliki sikap percaya diri yang ditanamkan pada diri kita bukankah itu dapat mengurangi tingkat ketidakpastian dalam komunikasi? “Tentu iya”.
Dengan mengangkat 1 contoh kasus mengenai mengapa percaya diri dapat mengurangi tingkat ketidakpastian?
“ Hotel four point by sheraton” membuka lowongan kerja pada posisi “Reception”. Aisyah adalah salah satu pelamar kerja dari perusahaan tersebut yang memiliki keinginan besar untuk dapat di terima bekerja sebagai karyawan dengan posisi reception. Sangat banyak pelamar yang melamar bekerja pada hotel tersebut dan semua kepastian berada di bawah tanggung jawab “Personalia” yang memeriksa berkas serta menilai hasil interview. Aisyah ini memiliki basic dalam berbahasa inggris dengan pasif, mampu mengaplikasikan microsoft dengan baik, dan juga berpenampilan yang menarik dan sopan. Dengan kemampuan yang dimiliki oleh Aisyah yang tidak semua dimiliki oleh pelamar maka Aisyah ini mempunyai rasa percaya diri bahwa dirinya akan diterima di perusahaan tersebut.
Penjelasan kasus :
Setiap perusahaan pasti membutuhkan orang yang sudah memiliki basic pada diri seseorang. Mulai dari keahlian, penampilan, knowledge, serta perilaku yang baik. Maka, dengan usaha dan percaya diri yang tidak berlebihan akan menuai hasil yang positif. Jika itu juga diikuti dengan tekad dan kemauan yang besar.
Begitu pentingnya kita menanamkan sikap percaya diri. karena, orang yang memiliki rasa percaya diri mereka akan memiliki perasaan yang positif terhadap diri sendiri maupun diri orang lain, punya pengetahuan yang besar terhadap kemampuan yang dimiliki. Dari percaya dirilah dapat mengurangi persepsi ketidakpastian terhadap sesuatu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H