Pada chapter sebelumnya, Park Hyungseok meminta bantuan anggota crew-nya, Jay dan Hyungseong, untuk menghadapi bawahan Raja Chungcheon yaitu Kwak Jibeom dan Kwak Jihan di tempat yang berbeda-beda. Sementara Hyungseok sendiri memutuskan akan menghadapi Kwak Jichang.
Di chapter 436 kali ini, scene dimulai dari pertemuan Hyungseong dengan Jibeom di ladang lebah. Hyungseong memperkenalkan diri dan dari mana dia berasal. Jibeom yang mendengar bahwa Hyungseong dari Ansan pun terlihat antusias, tapi sayangnya hal itu hanya pura-pura dan berujung menyindir kekalahan Ansan dari Seoul (peristiwa kalahnya Hyunseong dkk oleh Park Hyungseok dan Janghyun).
Emosi Hyungseong langsung tersulut dan dia pun melayangkan bogeman namun dengan ekspresi datar. Sayangnya Jibeom dapat menerima pukulan itu dengan baik. Hyungseong melayangkan pukulannya sekali lagi hingga tubuh Jibeom terjatuh ke tanah.Â
Lagi-lagi itu belum cukup membuat Jibeom takut, dia malah menyeringai senang karena merasa Hyungseong tak bisa melakukan lebih dari itu sebab kotak-kotak tempat lebah telah terjungkal dan kini lebah-lebah itu berterbangan.
Tapi nampaknya Hyunseong masa bodoh dengan serangga itu. Dia menindih Jibeom dan bersiap menghajarnya, tapi tiba-tiba seekor lebah mengganggu pengelihatannya dan boom, Jibeom mengambil kesempatan itu dan langsung balas memukul Hyungseong hingga terjatuh ke tanah.Â
Tak cukup sekali pukul, Jibeom meraih satu kaki Hyungseong dan membanting tubuh itu ke sana ke mari. Kekuatan Jibeom yang sangat  besar membuat Hyungseong sempat kewalahan dan mengira bahwa Jibeom adalah seorang Grappler.
Sambil mengoceh tentang kekuatan orang dari pedesaan, Jibeom mengangkat tubuh Hyungseong dan membawanya ke dekat pagar besi dengan ujung yang runcing. Ya, Jibeom berniat menjatuhkan Hyungseong di atas pagar itu.
Di sisi kesadarannya, Hyunseong mengingat saat dia menemui 'kakak'nya, Raja Ansan yaitu Ma Taesoo, untuk diajari metode latihan pasca kalah dari Janghyun.
Jibeom menyadari ada yang aneh. Ternyata kesadaran Hyungseong telah kembali dan pemuda itu meraih dahan pohon di atasnya dengan satu tangan, sementara satu tangannya lagi terkepal erat.
Tinju pun dilayangkan sekuat tenaga! Boom! Jibeom terjatuh ke tanah. Hyungseong mengatakan bahwa dirinya tidak akan kalah dari siapapun sebelum bisa balas dendam pada Janghyun. Dia pun bersiap lagi memukul Jibeom yang telah bangkit.