Pada chapter 116 kemarin, Andou menangkap Shun dan mengurung Shun di penjara yang ada di gua. Shun dibuat tak sadarkan diri dalam keadaan badan tergantung. Sementara itu, rencananya Shun akan dieksekusi selama tiga hari di depan para peserta revolusi lainnya. Kawana dan Hanaoka diam-diam berencana untuk menyelamatkan Shun.
Pada chapter 117 kali ini, Shun telah sadar meski badannya masih terikat. Ada Andou di sana dan tampaknya Shun baru saja dipukuli lagi. Andou tampak mempersiapkan sesuatu untuk Shun. Shun mengumpatkarena dia tak bisa berbuat apa-apa. Andou menghampiri Shun dengan sebuah gunting di tangannya sambil mengoceh tentang adik Shun yang dulu ia bunuh. Andou mengoceh jika adik Shun saat itu sangat kurus, ia juga memperkirakan berat kaki adik Shun. Mendengar itu, tentu saja Shun kebingungan, apa yang dimaksud oleh Andou.
Seolah menjawab pertanyaannya, Andou berkata dia akan menguliti daging Shun sebanyak dua kilogram. Andou mencubit perut Shun, tanpa basa-basi ia langsung memotongnya dengan gunting. Tapi karena perut Shun berotot, gunting itu hanya melukai Shun sedikit. Andou tak menyerah, ia terus menggunting hingga daging perut Shun copot secuil. Andou menimbang potongan daging itu di timbangan yang telah ia persiapkan, baru 300 gram.
Shun lemas karena pendarahan hebat, padangannya semakin memudar. Andou mengetahui keadaan Shun, ia membawakan  sekantong darah lalu mentransferkan darah itu pada Shun. Andou tak akan membiarkan Shun mati dulu sebelum ia mengumpulkan sisa 1,3 kg daging Shun lagi.
Chapter 117 pun berakhir di sana.
....
Sungguh sadis dan singkat sekali, ditambah belum ada perlawanan dari Shun dan pergerakan dari Kawana dan Hanaoka. Apakah Shun bisa bertahan?
Apakah itu adalah 'hobi' Andou yang sesungguhnya?
Bagaimana pula rencana Kawana dan Hanaoka untuk menyelamatkan Shun?
Mari kita simak kelanjutannya!