Pada chapter 114 yang lalu, Shun di panggil ke ruangan insinyur Kurusu karena telah menjalankan pekerjaan revolusi dengan baik. Meski begitu kecurigaan tumbuh di kedua pihak. Leo pun diketahui menghilang pada malam itu.
Di chapter 115 ini, hari-hari telah berlalu dan kegiatan revolusi masih terus berlanjut. Dua orang peserta revolusi tak sengaja melihat Andou dan Kurusu sedang berbincang di balkon. Mereka pun membicarakan kedekatan Andou dan Kurusu yang ternyata sudah berteman sejak SMP.
Andou bertanya tentang keadaan para peserta revolusi, Kurisu pun mengatakan kalau kegiatan berjalan lancar dan beberapa dari peserta itu akan jadi 'prajurit' revolusi yang baik, dia juga berkata bahwa waktu 'penyaringan' sudah dekat. Ini mungkin dimaksudkan memilih peserta revolusi yang baik dan menyingkirkan yang terbelakang.Â
Mendengar itu, Andou tertawa senang. Dia tampak tak sabar dengan ingin menghancurkan orang yang lemah dan gagal. Kurusu mendengkus dan mengatakan kalau hobi Andou itu unik, Andou menjawab justru hobi Kurusu lah yang lebih luar biasa.
Beberapa saat kemudian, Kurusu memasuki sebuah ruangan. Di dalam ruangan itu, dia menekan sebuah titik di dinding kayu, kemudian pintu kecil yang tersamarkan terbuka. Kurusu memasuki ruangan itu. Ternyata di dalam ruangan itu banyak sekali tangan-tangan manusia tertancap di lantai.
Latar belakang Kurusu pun terungkap. Kurusu ternyata seorang pembunuh yang misterius dan tak pernah sekali pun tertangkap, dia mulai melakukannya sejak usia 20 tahun. Uniknya Kurusu selalu memiliki korban berjenis kelamin perempuan dan dia memotong tangan para korbannya untuk dijadikan hiasan.
Sementara itu Kurusu sedang duduk di dalam ruangannya. Dia mengabil salah satu tangan koleksinya dan melakukan 'sesuatu' dengan tangan itu. Itulah hobi Kurusu.
Scene beralih ke asrama peserta revolusi. Shun sedang duduk di kamarnya dan sedang merenung tentang menghilangnya Leo. Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk. Shun bergegas membuka karena mengira itu adalah Leo, ternyata yang mengunjunginya adalah Andou.
Chapter 115 pun berakhir di sana.
...