Di chapter 113 yang lalu, Shun melaksanakan tugas 'revolusi' dengan sangat baik sehingga menarik perhatian instruktur, kabar tersebut mulai sampai ke telinga Kurusu yang memiliki jabatan penting di kamp pelatihan tersebut.
Pada chapter 114 kali ini, kegiatan 'revolusi' masih terus berlanjut. Shun menyadari gerak-gerik dan tatapan Hanaoka (wanita yang ia tolong kemarin) sedikit aneh, bisa dibilang Hanaoka sedang caper. Karena kelelahan dan tak fokus saat bekerja, Hanaoka memutuskan untuk beristirahat sendiri. Sayangnya tidakan itu diketahui salah satu instruktur, instruktur itu tidak terima Hanaoka yang istirahat seenaknya, dia bahkan hendak memukul Hanaoka dengan sebatang kayu. Untung saja saat itu Leo (wanita yang bertemu dengan Shun di kapal) dengan sigap menahannya.Â
Leo memberi pembelaan pada Hanaoka, dia berkata bahwa Hanaoka sudah cukup mendekati revolusi diri karena dengan keadaannya dia tetap mau bekerja. Instruktur itu akhirnya memilih mundur dan dia mengatakan akan mengingat ucapan Leo. Hanaoka pun berterimakasih kepada Leo. Shun dan Kawana yang melihat kejadian itu pun menyadari kalau Leo memiliki rasa keadilan yang kuat, namun dalam hatinya Shun sedikit menyayangkan tindakan Leo.
Seseorang datang dan berkata pada Shun bahwa wakil insinyur memanggilnya, Shun pun mengikuti orang itu. Ternyata wakil insinyur itu adalah Kurusu yang tengah menunggu di sebuah ruangan. Kurusu memuji kinerja Shun (Saat itu memakai nama palsu : Yoshida), tapi sesaat kemudian suasananya menjadi berubah ketika Kurusu mengatakan bahwa Shun baru pertama kali hadir di seminar, namun langsung memiliki pemahaman yang dalam tentang revolusi diri. Kurusu pun menanyakan alasannya. Shun sempat berpikir sejenak, namun dia dengan cepat dan singkat menjawab bahwa dia terkesan dengan filosofi klub revolusi. Jawaban itu tampaknya kurang membuat Kurusu yakin, namun pria itu mengalah. Dalam perjalanan kembali, Shun pun menaruh curiga pada Kurusu.
Pada malam harinya, Leo yang menempati kamar di samping kamar Shun mengetuk dinding. Shun dan Leo terlibat percakapan singkat dari kamar masing-masing, Shun secara random membicarakan steak dan mengajak Leo untuk makan steak bersama setelah pulang. Sempat hening beberapa saat, mereka pun berpamitan tidur.
Pada panel terakhir, menampilkan sebuah keanehan di mana tergambar sebuah kamar kosong tanpa penghuni dengan gorden jendela sedikit terbuka, serta balon teks yang mengatakan bahwa malam itu adalah hari terakhir setelah Leo menghilang.
....
Itu dia ringkasan Juujuka no Rokunin chpter 114, satu misteri bertambah dengan menghilangnya sosok Leo. Apakah dia kabur dan tertangkap atau ada penyebab lainnya?
Lalu bagaimana pergerakan Shun setelah dirinya dicurigai?
Mari simak kelanjutan ceritanya!