Mohon tunggu...
aulyanawarohma
aulyanawarohma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menggali Pesona dan Kearifan Lokal Pekampungan Adat Sijunjung

24 Desember 2024   11:09 Diperbarui: 24 Desember 2024   11:39 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkampungan adat adalah salah satu wisata budaya yang terdapat di Jorong Koto Padang dan Jorong Tanah Bato, Nagari Sijunjung, Kabupaten Sijunjung. Wisata perkampungan adat memberikan suguhan wisata dengan menyajikan suatu bentuk perkampungan dengan hamparan rumah adat (rumah gadang) di sepanjang jalan atau sepanjang kampung. Perkampungan adat Nagari Sijunjung adalah suatu kawasan yang menjadi refleksi kehidupan masyarakat Minangkabau pada zaman dahulu.

Salah satu daya tarik utama dari perkampungan adat Sijunjung adalah arsitektur rumah adat Minangkabau, yang dikenal dengan nama "Rumah Gadang". Rumah ini memiliki ciri khas atap melengkung seperti tanduk kerbau, yang menggambarkan kekuatan dan kehormatan. Rumah Gadang tidak hanya merupakan tempat tinggal, tetapi juga memiliki fungsi sosial dan budaya yang penting dalam kehidupan masyarakat adat Minangkabau.

Setiap Rumah Gadang dibangun dengan konstruksi yang sangat kuat, menggunakan bahan-bahan alami seperti kayu dan bambu. Bangunan ini dirancang untuk menahan gempa, yang sering terjadi di daerah ini, serta memiliki ruang terbuka di tengah rumah yang digunakan untuk berbagai kegiatan sosial dan upacara adat. Rumah Gadang adalah simbol dari kebersamaan, dengan setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawab dalam menjaga keharmonisan.

Perkampungan adat Sijunjung juga menawarkan berbagai kegiatan budaya yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Wisatawan dapat menyaksikan langsung proses pembuatan kerajinan tangan khas Minangkabau, seperti tenun songket, ukiran kayu, dan pembuatan alat musik tradisional seperti "Talempong" dan "Saluang". Proses pembuatan kerajinan ini tidak hanya merupakan kegiatan ekonomi, tetapi juga merupakan bentuk pelestarian warisan budaya yang telah ada sejak zaman dahulu.

Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati pertunjukan seni tradisional, seperti tari-tarian Minangkabau yang elegan, yang biasa ditampilkan dalam acara adat atau festival budaya. Tari Piring, misalnya, adalah tarian yang menggunakan piring sebagai properti utama dan menggambarkan keseimbangan serta keharmonisan dalam kehidupan masyarakat Minangkabau.

Masyarakat adat Sijunjung sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun. Salah satunya adalah sistem matrilineal yang menjadi dasar dalam struktur sosial mereka. Dalam masyarakat Minangkabau, garis keturunan diturunkan melalui ibu, yang berarti hak waris dan kepemilikan harta jatuh kepada anak perempuan. Hal ini menciptakan peran penting bagi perempuan dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi dalam komunitas mereka.

Kearifan lokal juga terlihat dalam sistem adat yang mengatur hampir semua aspek kehidupan. Upacara adat seperti "Rabuah" (pernikahan adat), "Bersuka" (syukuran), dan "Makan Bajamba" (tradisi makan bersama) masih rutin dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan sebagai cara untuk mempererat hubungan antaranggota masyarakat. Semua acara ini dipenuhi dengan nilai-nilai gotong royong, di mana setiap orang memiliki peran untuk menjamin kelancaran acara dan menjaga hubungan harmonis dalam komunitas.

Keberadaan perkampungan adat di Sijunjung memiliki peran penting dalam pelestarian budaya Minangkabau. Dengan masih banyaknya keluarga yang tinggal di rumah adat dan menjalani kehidupan dengan memegang teguh tradisi, Sijunjung menjadi benteng bagi kelestarian budaya Minangkabau. Kearifan lokal yang ada di perkampungan ini tidak hanya dipertahankan, tetapi juga diperkenalkan kepada generasi muda melalui pendidikan adat dan budaya yang diberikan secara langsung oleh para tetua adat.

Pemerintah daerah dan komunitas setempat juga mulai meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kearifan lokal dengan melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan yang mendukung pelestarian tradisi. Salah satunya adalah dengan mengadakan festival budaya yang mengangkat kearifan lokal Sijunjung, sehingga dapat menarik perhatian wisatawan dan mempromosikan budaya Minangkabau ke dunia luar.

Perkampungan adat Sijunjung adalah sebuah potret keindahan alam dan kearifan lokal yang berharga. Menjaga dan menggali pesona budaya Minangkabau di kawasan ini bukan hanya penting bagi masyarakat Sijunjung, tetapi juga bagi kita semua sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Dengan mengenal dan melestarikan kearifan lokal, kita turut berperan dalam menjaga warisan budaya yang telah membentuk identitas bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun