Setelah bertarung para Pepadu kemudian bersalaman danberpelukan, sebagai tanda damai dan tidak ada dendam diantarapetarung.Pertarungan peresean sebagai ajang untuk mencari kesatria yangtangguh, kuat dan pemberani, maka para pepadu diharuskan memilikijiwa dan raga yang kuat untuk mengalahkan lawannya.Â
Untuk memilikijiwa dan raga yang kuat selain mengikuti latihan-latihan peresean,digunakan sebagai pelindung dalam pertarungan. Mantra-mantratersebut diperoleh dari ajaran-ajaran orang jaman dulu atau sesepuh,maupun dari kitab suci yang masih menggunakan bahasa-bahasa jamandulu.
Aturan-aturan atau awiq-awiq dalam tradisi peresean bersifatmengikat dan harus dipatuhi para pepadu dan juga pakembar. Sehinggapara pepadu tidak boleh foremost sesuka hati dan sebebas mungkin.Â
Sanksiyang didapatkan apabila terjadi pelanggaran aturan yang terdapat dalamawiq-awiq tersebut adalah diberikan peringatan agar memperhatikantehnik serta aturan dalam pertarungan presean.
Serta sanksi yang palingtegas adalah dikeluarkan dari lapangan pertarungan atau didiskualifikasi sebagai bentuk tindakan tegas agar sang petarung ataupepadu bisa memiliki kesempatan untuk berpikir serta merenungkanapa yang menjadi kesalahan dan kekeliruannya.dibutuhkan aktor atau penggerak untuk melestarikan budaya tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H