Mohon tunggu...
Aulya Amri
Aulya Amri Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas andalas

saya seorang mahasiswa dari universitas andalas difakultas ilmu sosial dan ilmu politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Identitas Minangkabau di Era Globalisasi

3 Juli 2024   15:30 Diperbarui: 3 Juli 2024   15:41 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Globalisasi, sebuah fenomena yang ditandai dengan meningkatnya keterkaitan dan pertukaran antar negara di berbagai bidang, tak luput dari pengaruhnya terhadap budaya. Dalam konteks ini, budaya dimaknai sebagai sistem nilai, keyakinan, tradisi, dan perilaku yang diwariskan dan dipraktikkan oleh masyarakat. Latar belakang pengaruh globalisasi terhadap budaya dapat ditelusuri dari beberapa faktor, di antaranya: Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, seperti internet dan media sosial, telah mempermudah dan mempercepat penyebaran informasi dan budaya across geographical boundaries. Hal ini memungkinkan budaya asing untuk dengan mudah masuk dan memengaruhi budaya lokal.

Meningkatnya mobilitas manusia, baik melalui pariwisata, perdagangan, maupun migrasi, turut berkontribusi dalam pertukaran budaya. Interaksi antar individu dari berbagai budaya memungkinkan terjadinya proses akulturasi dan asimilasi budaya. Globalisasi ekonomi, yang ditandai dengan perdagangan bebas dan investasi antar negara, mendorong terjadinya pertukaran budaya. Produk budaya, seperti film, musik, dan makanan, dapat dengan mudah diperdagangkan dan dinikmati oleh masyarakat di berbagai negara.

Budaya Minangkabau, yang berkembang di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya, memiliki kekhasan dan nilai-nilai luhur yang perlu dijaga dan dilestarikan. Kekhasan ini bersumber dari berbagai faktor, di antaranya: Sistem Matrilineal, "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah", Kearifan Lokal, Keunikan Bahasa dan Seni Budaya, Semangat Gotong Royong dan Musyawarah. Budaya Minangkabau mengandung berbagai nilai-nilai luhur yang perlu dijaga dan dilestarikan seperti nilai religious, nilai kebersamaan, nilai keadilan, nilai kearifan local, nilai keberanian.

Tantangan Menjaga Identitas Minangkabau di Era Globalisasi

Pengaruh budaya asing yang masuk melalui media dan teknologi. Dampak positifnya : Masyarakat dapat mengenal dan mempelajari budaya lain, sehingga meningkatkan toleransi dan pemahaman antar budaya. Teknologi memungkinkan masyarakat untuk mengakses informasi dan pengetahuan dari berbagai negara dengan mudah. Budaya asing dapat menjadi inspirasi bagi seniman dan budayawan lokal untuk menciptakan karya-karya baru yang inovatif.

Sedangkan dampak negatifnya : Budaya Barat yang mendominasi media dan teknologi dapat memicu proses westernisasi, di mana budaya lokal terpinggirkan dan digantikan oleh budaya Barat. Paparan budaya asing yang berlebihan dapat menyebabkan hilangnya identitas budaya lokal, terutama bagi generasi muda. Media dan teknologi juga dapat menjadi sarana penyebaran konten negatif, seperti pornografi, kekerasan, dan ujaran kebencian. Oleh karena itu, diperlukan sikap kritis dan bijak dalam menyikapi pengaruh budaya asing melalui media dan teknologi. Masyarakat perlu memfilter informasi yang diterima dan memilih budaya yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

Globalisasi dan modernisasi membawa pengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk budaya. Budaya Minangkabau, yang memiliki kekhasan dan nilai-nilai luhur, tak luput dari pengaruh tersebut. Salah satu dampak yang terlihat adalah pergeseran nilai-nilai dan tradisi Minangkabau di kalangan generasi muda. Pergeseran ini dapat dilihat dari beberapa fenomena, seperti Menurunnya minat terhadap bahasa dan budaya Minangkabau, Generasi muda saat ini lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa gaul dalam pergaulan sehari-hari. Mereka juga kurang tertarik mempelajari budaya Minangkabau, seperti tari, musik, dan adat istiadat.

Memudarnya nilai-nilai tradisional, Nilai-nilai tradisional Minangkabau, seperti gotong royong, musyawarah, dan penghormatan terhadap orang tua, mulai memudar di kalangan generasi muda. Hal ini dapat dilihat dari sikap individualisme yang semakin marak dan kurangnya kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Pengaruh budaya asing, Budaya asing, seperti budaya Barat dan budaya Korea, semakin populer di kalangan generasi muda. Hal ini menyebabkan mereka meniru gaya hidup dan pola pikir dari budaya tersebut, yang terkadang bertentangan dengan nilai-nilai budaya Minangkabau.

Pergeseran nilai-nilai dan tradisi Minangkabau ini mengkhawatirkan karena dapat mengancam kelestarian budaya Minangkabau di masa depan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk melestarikan budaya Minangkabau di kalangan generasi muda, di antaranya: Memperkuat pendidikan budaya Minangkabau: Pendidikan budaya Minangkabau perlu dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dan diajarkan dengan cara yang menarik dan interaktif. Melibatkan generasi muda dalam kegiatan budaya Minangkabau: Generasi muda perlu dilibatkan dalam berbagai kegiatan budaya Minangkabau, seperti festival, pertunjukan seni, dan kegiatan adat istiadat.

Menjadikan tokoh-tokoh budaya Minangkabau sebagai panutan: Tokoh-tokoh budaya Minangkabau perlu dijadikan panutan bagi generasi muda. Mereka dapat memberikan contoh bagaimana cara melestarikan budaya Minangkabau dalam kehidupan sehari-hari. Memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang budaya Minangkabau: Media sosial dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi tentang budaya Minangkabau kepada generasi muda dengan cara yang kreatif dan menarik.

Upaya-upaya ini perlu dilakukan secara berkelanjutan dan berkolaborasi antara berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan keluarga. Dengan demikian, diharapkan nilai-nilai dan tradisi Minangkabau dapat tetap lestari dan diwariskan kepada generasi penerus. Selain upaya-upaya di atas, penting juga untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pelestarian budaya Minangkabau. Hal ini dapat dilakukan dengan menghargai dan menghormati budaya Minangkabau serta menciptakan ruang bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri dan berkreasi dalam kerangka budaya Minangkabau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun