Mohon tunggu...
Aulya rahmawati
Aulya rahmawati Mohon Tunggu... Lainnya - apapun tetap berjalan

apapun tetap berjalan dengan semestinya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberontakan Petani Banten 1888: Penghinaan Terhadap Aktivitas Keagamaan

16 Oktober 2023   06:49 Diperbarui: 16 Oktober 2023   07:53 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemberontakan petani Banten pada tahun 1888, yang lebih dikenal sebagai Geger Cilegon 1888, merupakan insiden pemberontakan besar yang terjadi pada tanggal 9 Juli 1888 di wilayah Banten. Pemberontakan ini dipicu oleh berbagai tindakan yang dianggap sebagai penghinaan yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda, khususnya dengan tujuan mengusir kekuasaan Belanda dari wilayah tersebut. Salah satu penyebab pemberontakan ini adalah ketika para pejabat tinggi kolonial Belanda mengeluarkan perintah kepada bawahannya untuk melarang penggunaan suara keras dalam pembacaan sholawat Nabi dan doa-doa lainnya di masjid. Selain itu, pemerintah kolonial juga menghancurkan menara masjid Cilegon dengan alasan yang tidak masuk akal, yaitu menganggapnya terlalu tua. Mereka bahkan memerintahkan untuk membunuh kerbau dengan alasan penyakit yang mengkhawatirkan warga.

Pemberontakan ini melibatkan sekitar 100 orang, dan mereka berkumpul di Pasar Jombang Wetan di Cilegon sebagai titik pertemuan. Ki Wasyid sebagai pemimpin membagi pasukan menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama dipimpin oleh Jaro Kajuruan bernama Lurah Jasim, yang berhasil membebaskan 20 tahanan, tetapi insiden pembebasan tersebut menyebabkan kematian seorang sipir yang bernama Mas Kramadimeja. Namun, istri Gubbels, Anna Elizabeth Van Zutphen, serta Wedana dan kepala penjara, berhasil kabur dan menuju ke kepatihan. Kejadian tersebut membuat pasukan mengepung ke rumah kepatihan. Mereka mengepung seorang patih bernama Raden Penna, akan tetapi patih tidak ada ditempat yang membuat seorang pelayan bernama Sadiman yang berada di tempat itu justru tewas dihabisi oleh pasukan tersebut. Pasukan kedua yang dipimpin oleh Haji Abdulgani dan Haji Usman berhasil menyerang seorang kepala penjualan garam yang bernama Ulrich Bachet, Bachet tewas di tangan pasukan disebabkan sebelumnya bachet melepaskan tembakan yang mengenai 2 orang pasukan dari Haji Usman. Pasukan ketiga yang dipimpin oleh Haji Tb. Ismail berhasil menemukan sang juru tulis, Dumas yang ternyata bersembunyi di rumah seorang Tionghoa bernama Tan Heng Kok. Dia dibawa oleh ajun kolektor, dia menjadi korban pertama yang ditangani oleh pasukan Haji Tb. Ismail. Demikian pula, anak dan istrinya juga berhasil ditangkap dalam kondisi terluka parah di tengah sawah. Akhirnya, di bawah pimpinan Lurah Jasim, beberapa orang dipaksa menuju alun-alun Kota Cilegon untuk dieksekusi.

Adapun nama-nama yang berhasil dibunuh oleh para pasukan pemberontak, diantaranya : Alfred Dumas, Ulrich Bachet, Gubbels, Jacob Grondhout beserta istrinya, Cecile Wijermans, Mas Asidin, Mas Jayaamatja, Jamil, Jasim. Setelah itu para pasukan memaksa menuju ibu kota residen yakni Kota Serang yang beranggapan jika seluruh wilayah kota cilegon harus direbut. Pada saat yang bersamaan, Bupati Serang dan Letnan Van Ser membawa 28 senjata api ke wilayah Toyomerto, berhasil menggagalkan pasukan pemberontak dan menyebabkan tewasnya 17 orang, termasuk Ki Wasyid, Haji Tubagus Ismail, Haji Abdulgani, dan Haji Usman. Kejadian ini mengakibatkan pasukan pemberontak terpecah dan sebagian melarikan diri ke Makkah. Para Haji, petani, ulama tidak jarang membaur dalam identitas seseorang, terkadang identitas ini terbagi ketat. Pihak pegawai kolonial Belanda mengalami trauma akibat pemberontakan tersebut dan merubah pandangan mereka terhadap semua guru agama dan Haji.

Sering kali guru agama diperas dengan memberikan biaya tertentu untuk terhindar dari tuduhan palsu. Pemerintah kolonial secara ketat mengawasi ekspresi keagamaan guru dan ulama, menangkap individu yang dianggap berpotensi memobilisasi massa selama pemberontakan. Terjadi banyak penangkapan dan pengasingan guru agama di berbagai wilayah di Jawa, sebagian besar tanpa dasar yang kuat. Sebagai contoh, Haji Rahwin ditangkap di kota Ponorogo, yang jaraknya sangat jauh dari Cilegon, hanya karena seorang mata-mata Belanda melaporkan bahwa pintu masjid tempat Haji Rahwin mengajar pernah tertutup. Dia ditangkap dan diperiksa atas perintah bupati Ponorogo. Kiai Haji Krapyak juga ditangkap dengan alasan berbahaya karena mengajar ajaran tarekat Naqsabandiyah dan Syattariyah. Sedangkan yang lain, seperti Abdul Jalil dan Abdul Fatah, dianggap beribadah dengan penuh kesalehan dan sering meninggalkan tempat tinggal mereka.

Penghinaan terhadap aktivitas keagamaan ini menjadi isu yang terus muncul dalam masyarakat dan memiliki dampak kepada individu maupun komunitas. Dulu, penghinaan yang sering terjadi dalam bentuk penindasan atau diskriminasi seperti yang telah dilakukan oleh pemerintah kolonial terhadap para Haji dan guru agama tersebut. Sekarang, yang pastinya dengan kemajuan teknologi dan mudahnya akses terhadap media sosial penghinaan terhadap aktivitas keagamaan sering terjadi secara online. Beberapa individu atau komunitas tertentu menggunakan platform untuk menyebarkan konten yang mengandung penghinaan yang dapat memicu ketegagan antar kelompok, meningkatkan intolerasi agama atau bahkan bisa memicu konflik fisik. Penghinaan aktivitas keagamaan juga dapat melukai perasaan orang lain dan martabat individu, memecah belah komunitas dan dapat menghambat kebebasan beragama. Dengan demikian wajib bagi kita agar selalu memerangi penghinaan terhadap aktivitas keagamaan dan mempromosikan toleransi, pengertian serta penghormatan antarumat beragama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun