Apakah anda tidak merasa ada sesuatu yang aneh ketika memasuki gerbang pesantren ini?
Cukup anda lewati gerbang pondok seperti biasa setelah anda membaca tulisan ini. Rasakan keanehannya.
Baliho dan tulisan selamat datang dimakam pahlawan nasional hampir sama. Baliho kan barang menjijikkan bagi sebagian orang seperti saya. Lihat betapa menjijikkannya baliho dipinggir jalan yang dipaku sesuka jidat di pepohonan hampir seluruh wilayah Indonesia. Tidak ada secuilpun estetikanya, baik menurut estetika dalam ilmu tata ruang kota, kesenian, etika, bahkan ekologi mengecam perbuatan menyiksa pepohonan dengan paku dan semacamnya. Menjijikkan bukan benda itu?
Disayangkan sekali pintu gerbang yang seharusnya indah sebagai daya tarik pertama pengunjung malah sama dengan benda menjijikkan. Kesan pertama pengunjung adalah tempat itu.
Baik di gerbang utama maupun di gerbang khusus santri. Jika digerbang utama yang menjijikkan berupa benda visual atau sampah visual lain halnya di gerbang khusus santri yang menjijikkan adalah sampah mental.
Sampah yang dibuang oleh orang-orang yang mentalnya rendah. Orang yang mempunyai mental tinggi tidak mungkin membuang sampah sembarangan. Hanya monyet yang buang sampah sembarangan.
Semakin sempurna parahnya ditempat yang sama ada sungai yang dijadikan pembangunan limbah pabrik gula. Kumuh, jorok. Lagi lagi hanya orang yang bermental rendah yang diam atas hal ini.
Kedua sampah itu seharusnya menjadi keresahan bersama. Nilai seni, estetika harus kita ciptakan disini. Segala macam benda atau visualisasi apapun harus mengandung nilai keindahan dan kenyamanan.
Dukung terus kreatifitas santri. Percayakan keindahan dan kenyamanan tempat kepada mereka karena bagaimanapun merekalah yang bertempat dsni. Berikan tanggung jawab moral kepada mereka akan pentingnya kebersihan, keindahan dan kenyamanan.
Tentu yang paling bertanggung jawab terhadap kenyamanan suatu tempat adalah orang yang bertempat disitu.
Sesungguhnya hanya dengan begitulah semuanya menjadi lebih nyaman.