Mohon tunggu...
Aulora Rosantien
Aulora Rosantien Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hai, Iam Aulora Rosantien

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Paru-Paru Tanpa Oksigen

5 Oktober 2024   18:26 Diperbarui: 5 Oktober 2024   19:51 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku terdiam ba' lukisan di dinding pualam
Menatap wajah bumi yang penuh sulam
Menatap lurus kearah masa depan yang tandus
Menatap ragu pada raga yang menjanjikan tulus

Di sini, di atas tanah yang kau sebut rumah
Di atas tanah yang kau gadaikan kesuburannya
Di atas tanah yang kau pupuk dengan beton dan semen setinggi-tingginya
Aku berduka sebagai pohon yang telah kau tebang sebelum menua

Kau, aku, dan seluruh komponen alam,
Kita merupakan rantai alam yang saling mengisi
Perilakumu dapat berpengaruh pada kehidupanku
Dan keberadaanku, dapat menjadi penentu kelangsungan hidupmu

Rawatlah aku dengan segenap-genapnya tulus
Siramilah aku dengan kasih sayang dan komitmenmu kepada bumi
Lestarikanlah aku dengan segenap-genapnya hati
Jadikan aku sebagai lingkungan hidup yang bersih dan nyaman bagimu

Menjagaku berarti menjaga keluargamu
Melestarikanku berarti melestarikan lingkungan hidup bagi anak cucumu
Menggadaikan kehidupanku berarti menggadaikan masa depan bumimu
Karena manusia tanpa pohon, bagai paru-paru tanpa oksigen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun