Mohon tunggu...
A.RN
A.RN Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

City life enthusiasts

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Mengenal O-Bahn, Alternatif Transportasi dari Kemenhub

4 Juli 2019   18:56 Diperbarui: 10 Juli 2019   21:26 7587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
O-Bahn di jalur khusus yang kosong (sumber: mapio.net)

Sejarah sistem O-Bahn adalah karena adanya penolakan warga Essen, Jerman terhadap pembangunan kereta metro. 

Alasan warga menolak karena kereta akan menimbulkan polusi suara, sehingga jalur yang awalnya akan dibangun rel, diganti dengan beton.

Baca Selengkapnya: Menilik Plus Minus Penerapan O-Bahn Busway

Meski Begitu, O-Bahn Bukan Satu-satunya Solusi
O-Bahn mungkin saja unggul dari BRT dan LRT, Namun sejumlah pengamat transportasi menilai O-Bahn belum mendesak untuk dibangun.

Konsep BRT seperti Transjakarta sebenarnya sudah cukup. Karena dengan BRT pemerintah bisa menghemat dana 20% dan lebih cepat mewujudkannya di kota-kota lain.

Jika kajian yang dilakukan Kemenhub disetujui, rencananya O-Bahn akan beroperasi di kota-kota besar Indonesia seperti Surabaya, Medan, dan Bandung.

Transjakarta dinilai lebih efektif dan hemat anggaran (KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)
Transjakarta dinilai lebih efektif dan hemat anggaran (KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)
Pengamat Transportasi sekaligus Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai Teknologi O-Bahn tidak murah, memakan biaya dan waktu yang lama untuk dipelajari.

"Teknologi yang tidak murah, masih asing di Indonesia, butuh waktu menyiapkan prasarana pendukung dan mempelajari teknologinya. Untuk lima tahun ke depan cukup sebagai wacana saja."

Pengamat Tak Setuju RI Kembangkan Transportasi O-Bahn

Lagi pula, Transjakarta sudah ideal dijadikan contoh sistem transportasi terintegrasi untuk kota lain. Tidak perlu menggelontorkan dana untuk insfrastruktur seperti trek khusus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun