Pernahkah Anda berpikir tentang bagaimana tenaga kesehatan klinik memberi tahu dokter tentang informasi pasien? Tidak biasa bagi kita untuk melihat tenaga kesehatan memberikan informasi kepada dokter dalam format analog dengan selembar kertas berisikan informasi pasien atau mencari arsip rekam medis yang berlapis dalam tumpukan map di dalam lemari dalam era teknologi saat ini. Bayangkan, jika zaman sekarang rekam medis pasien masih menggunakan metode pencatatan kertas  dalam tumpukkan map  yang rentan terhadap kerusakan akibat terkena air, api, dan hama. Selain itu, akses fisik yang tidak terkendali juga dapat meningkatkan kemungkinan kebocoran data. Dengan digitalisasi pelayanan kesehatan, merubah metode perekaman dan pencarian rekam medis pasien menjadi lebih efektif dan efisien. Hal tersebut dikarenakan adanya penggunaan teknologi informasi, seperti big data  dan internet of things (IoT). Hal ini merupakan solusi terbaik untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Selain itu, hal ini juga didukung oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2022 tentang rekam medis dan Klinik Brawijaya telah mengimplementasikan  serta mendukung peraturan tersebut dalam meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap pasien.Â
    Klinik Brawijaya merupakan klinik pratama yang terletak di Jl. Brawijaya No.46B, Kebalenan, Bakungan, Kec. Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68431. Klinik Brawijaya melayani pelayanan umum, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, konsultasi kesehatan, KB, USG , gawat darurat yang bekerja sama dengan layanan BPJS dan TELKOM. Klinik Brawijaya beroperasional dari pukul 08.00 hingga 20.00 setiap hari kecuali hari Sabtu,Minggu dan hari besar lainya. Â
Penggunaan teknologi informasi menjadi solusi terbaik klinik brawijaya dalam meningkatkan pelayanannya. Dalam menyimpan berkas rekam medis klinik brawijaya dimuat dalam satu situs klinik brawijaya yang dapat memudahkan proses pelayanan dan registrasi pasien. Dalam situs Brawijaya klinik terdapat tiga formulir yaitu formulir surat keterangan, surat rujukan, dan surat riwayat pasien. Situs Klinik Brawijaya terdapat beberapa bagian antara lain : Anamnesa, Diagnosa, Tindakan, Obat dan status pasien. Dalam aplikasi klinik brawijaya berkolaborasi dengan BPJS. Situs ini dapat otomatis melihat pasien tersebut menggunakan asuransi atau pasien reguler.
Klinik Brawijaya mendapat manfaat dari pemanfaatan teknologi ini secara bijak, situs Klinik Brawijaya ini mengumpulkan data pasien lebih cepat dan akurat selama proses registrasi pasien. Namun, tenaga kesehatan juga tetap membutuhkan kemampuan berkomunikasi dengan pasien yang baik. Komunikasi yang efektif selama registrasi membantu mengumpulkan data dan membangun hubungan yang baik antara tenaga kesehatan dan pasien. Tenaga kesehatan dapat menghindari kesalahan dalam menyampaikan informasi dengan menjalin komunikasi yang mudah dipahami dan efektif. Data yang didaftarkan pasien dapat dipastikan akurat jika komunikasi berjalan dengan baik. Pasien yang merasa dilayani dengan baik sejak awal juga akan lebih percaya pada tenaga  medis klinik dan lebih puas dengan layanan mereka. Â
Secara keseluruhan, teknologi informasi telah meningkatkan layanan medis dan pengelolaan data pasien. Proses perawatan kesehatan menjadi lebih efisien dan terorganisir berkat penggunaan teknologi seperti rekam medis elektronik (EHR), telemedicine, dan sistem manajemen klinik berbasis digital. Teknologi mengurangi resiko kesalahan medis dan meningkatkan koordinasi antar profesional kesehatan dengan memberikan tenaga medis akses ke informasi pasien secara real-time. Selain itu, pengelolaan data pasien menjadi lebih aman dan aman, yang memungkinkan penyimpanan yang lebih efisien dan mengurangi penggunaan kertas. Tetapi komunikasi yang efektif antara pasien dan tenaga kesehatan juga diperlukan untuk mendapatkan informasi yang akurat.
 Teknologi informasi dapat mempercepat proses pelayanan dan mempermudah akses ke data medis meski begitu komunikasi yang jelas dan terbuka tetap penting untuk menjamin kualitas perawatan. Tenaga kesehatan harus mendengarkan dengan seksama dan mengklarifikasi informasi yang diberikan, sementara pasien harus merasa nyaman untuk menceritakan keluhan, gejala, atau riwayat kesehatan mereka. Dengan komunikasi yang baik, tenaga kesehatan dapat menginterpretasikan informasi dan data yang diterima dengan lebih tepat, mengurangi kemungkinan diagnosa yang salah, dan memastikan pasien mendapatkan perawatan yang sesuai.
Â
    Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H