Mohon tunggu...
Auliyaur Rosyidah
Auliyaur Rosyidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UINSATU Tulungagung

Program Studi Ilmu Hadis 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengamalan Hadis Riwayat Mu'awiyah ra dalam Kegiatan Berdzikir Bersama di Mushalla

5 Juni 2024   09:36 Diperbarui: 5 Juni 2024   09:48 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pernahkah anda melihat sebuah mushalla yang sedang ramai jamaah yang sedang berdzikir bersama di dalamnya? Dzikir bersama adalah suatu kegiatan yang memang biasa di lakukan mushalla atau masjid. Terutama setelah melakukan salat fardu berjamaah. Selain itu, dalam budaya Indonesia,  tak jarang juga dzikir bersama ini diadakan dalam forum tersendiri yang dikhususkan untuk suatu niatan tertentu dan pada waktu-waktu tertentu, misalnya saat malam jum’at.

Sebagaimana definisinya, mushalla adalah sebuah tempat suci untuk beribadah umat muslim yang merupakan bentuk minimalis dari masjid, mushalla juga semestinya dihidupkan seperti halnya masjid dengan kegiatan-kegiatan ibadah. Adapun kegiatan ibadah itu sendiri tidak terbatas hanya ibadah salat fardu saja, melaikan ibadah-ibadah lainnya seperti salat sunnah, maupun berdzikir. Sebab, ibadah adalah segala perbuatan yang dituntunkan dalam syariat yang bertujuan untuk meng-hamba dan menyembah kepada Allah swt, dan itu sangat bermacam-macam amalannya.

Apakah pada zaman Rasulullah saw. dan para shahabatnya dulu juga melakukan kegiatan berdzikir bersama di masjid ataupun mushalla? Pertanyaan ini sangat penting sekali untuk dipikir dan ditemukan jawabannya. Sebab, perbuatan seorang muslim tentu harus sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. dan telah diikuti oleh para shahabat. Sebuah perbuatan yang dilandasi oleh dalil syariat yakni Al-Quran, Hadis, Ijma’ Shahabat, dan Qiyas serta keikhlasan niscaya akan diterima sebagai amal saleh di sisi Allah swt.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Mu’awiyah ra. terdapat sebuah kisah singkat yang menggambarkan bahwa pada zaman dahulu, para sahabat juga membiasakan kegiatan berdzikir bersama di masjid. Berikut ini adalah nash hadisnya yang dikutip dari Shahih Muslim no. 4869 dalam web carihadis.com :

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مَرْحُومُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ أَبِي نَعَامَةَ السَّعْدِيِّ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ خَرَجَ مُعَاوِيَةُ عَلَى حَلْقَةٍ فِي الْمَسْجِدِ فَقَالَ مَا أَجْلَسَكُمْ قَالُوا جَلَسْنَا نَذْكُرُ اللَّهَ قَالَ آللَّهِ مَا أَجْلَسَكُمْ إِلَّا ذَاكَ قَالُوا وَاللَّهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلَّا ذَاكَ قَالَ أَمَا إِنِّي لَمْ أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ وَمَا كَانَ أَحَدٌ بِمَنْزِلَتِي مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقَلَّ عَنْهُ حَدِيثًا مِنِّي وَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ عَلَى حَلْقَةٍ مِنْ أَصْحَابِهِ فَقَالَ مَا أَجْلَسَكُمْ قَالُوا جَلَسْنَا نَذْكُرُ اللَّهَ وَنَحْمَدُهُ عَلَى مَا هَدَانَا لِلْإِسْلَامِ وَمَنَّ بِهِ عَلَيْنَا قَالَ آللَّهِ مَا أَجْلَسَكُمْ إِلَّا ذَاكَ قَالُوا وَاللَّهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلَّا ذَاكَ قَالَ أَمَا إِنِّي لَمْ أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ وَلَكِنَّهُ أَتَانِي جِبْرِيلُ فَأَخْبَرَنِي أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِي بِكُمْ الْمَلَائِكَةَ

Terjemahan: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar Bin Abu Syaibah. Telah menceritakan kepada kami Marhum bin Abdul Aziz, dari Abu Na’amah As-Sa’diy, dari Abu ‘Utsman dari Abu Sa’id Al-Khudriy, dia berkata: Mu’awiyah kkeluar menemui sekumpulan orang di masjid, lalu bertanya, "Apa yang membuat kalian berkumpul?" Mereka menjawab, "Kami duduk mengingat Allah." Dia bertanya, "Beranikah kalian bersumpah demi Allah bahwa tidak ada yang mengumpulkan kalian kecuali hal itu?" Mereka menjawab, "Demi Allah! Tidak ada yang mengumpulkan kami kecuali itu." Dia berkata, "Ketahuilah, sungguh aku tidak meminta kalian bersumpah karena menuduh kalian berdusta. Tidak ada seorang pun sepertiku yang memiliki kedekatan dengan Rasulullah ﷺ yang sangat sedikit riwayat hadisnya dari beliau dibanding diriku. Rasulullah ﷺ pernah keluar menemui sekumpulan sahabatnya, lalu bertanya, 'Apa yang membuat kalian berkumpul?' Mereka menjawab, 'Kami duduk mengingat Allah serta memuji-Nya karena telah menunjuki kami kepada Islam dan menganugerakannya kepada kami.' Beliau bersabda, 'Beranikah kalian bersumpah demi Allah bahwa tidak ada yang mengumpulkan kalian kecuali hal itu?' Mereka menjawab, 'Demi Allah! Tidak ada yang mengumpulkan kami kecuali itu.' Beliau bersabda, 'Ketahuilah, sungguh aku tidak meminta kalian bersumpah karena menuduh kalian berdusta, akan tetapi Jibril datang kepadaku dan mengabarkan bahwa Allah ﷻ membanggakan kalian di hadapan para malaikat." (H.R Muslim)

Hadis tersebut menggambarkan sebuah kisah Mu’awiyah yang melakukan hal serupa yang pernah Rasulullah saw. lakukan. Yakni Rasulullah saw. pernah menemui sebuah kumpulan orang yang sedang melakukan dzikir bersama di masjid dan beliau mengatakan bahwa kumpulan orang yang berdzikir tersebut dibanggakan oleh Allah swt. di hadapan para malaikat. Mu’awiyah ra. hendak mengabarkan apa yang beliau ketahui saat ada bersama Rasulullah saw. pada saat itu sebab Mu’awiyah adalah salah seorang sahabat yang dekat dengan Rasulullah saw.

Dengan adanya pemahaman tentang hadis ini, tentu amalan berdzikir yang biasa dilakukan sehari-hari di masjid maupun mushala akan dipenuhi dengan semangat dan makna yang dalam. Sebab apa yang dilakukan tersebut (berdzikir bersama) adalah bentuk peneladanan amalan para sahabat yang diverifikasi oleh Rasulullah saw. bahwa Allah swt. membanggakan orang-orang yang melakukan ibadah tersebut. Rasa Ikhlas akan muncul dan semakin tebal, sehingga amalan berdzikir bersama di mushalla menjadi amal saleh yang amat berarti sebagai bekal meraih surga Allah swt.

Mushalla Darul Falah Tulungagung adalah salah satu mushalla yang hidup dengan kegiatan salat fardu berjamaah dan dzikir bersama. Pada bulan Ramadan lalu, mushalla ini menambah variasi kegiatan ibadahnya yang semakin menghidupkan suasana Rohani di sana, yaitu khatmil Qur’an bersama para hafidz yang tentunya sangat erat kaitannya dengan esensi dzikir yaitu mengingat Allah swt. Jika anda berdomisili di kota Tulungagung tepatnya di daerah Ringinpitu, anda dapat mengunjunginya untuk berpartisipasi maupun berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan tersebut disana, sehingga mushalla darul falah ini terus hidup untuk mengembangkan syu’ur dan suasana Islami di Ringinpitu Tulungagung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun