Gelombang baru kedatangan lebih dari 800 pengungsi Rohingya di Aceh pada November 2023 menimbulkan tantangan besar bagi pemerintah Indonesia. Meskipun Pemerintah Indonesia berusaha menyelesaikan polemik terkait kedatangan ini, 256 pengungsi Rohingya di Aceh dihadapkan pada penolakan warga dan ancaman untuk dikembalkan ke laut setelah mendarat pada Minggu (19/11).
Rentetan peristiwa serupa terjadi dalam beberapa tahun terakhir, di mana pengungsi
Rohingya melarikan diri dari tempat penampungan sementara di Aceh, dengan tujuan utama menuju Sumatra Utara dan kemudian Malaysia. Puluhan bahkan ratusan pengungsi Rohingya mengutam kelompok warga di Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Aceh Utara, menciptakan dinamika sosial yang kompleks. Â
Kesulitan mencari tempat yang aman dan berkembang menjadi tantangan bagi lebih dari 1.000 pengungsi Rohingya yang tiba di Indonesia. Pada bulan November 2023 saja sudah ada 5 kapal pengungsi Rohingya yang mendarat di Aceh, menambah kompleksitas dalam penanganan krisis ini.
Pemerintah Indonesia bersama dengan pihak kepolisian, satpam, UNHCR, dan IOM mengakui kendala dalam menampung jumlah pengungsi yang terus meningkat.
Artikel ini akan mengeksplorasi berbagai solusi yang bisa diambil untuk mengatasi tantangan kemanusiaan ini, sekaligus menjaga stabilitas dan keamanan di tingkat lokal dan nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H