tugas yang mengharuskan saya untuk menulis tangan, rasanya langsung terbersit dalam pikiran, "Wah, ini pasti bakal lama banget!" Belum lagi, saat mulai menulis, jari-jari saya terasa kaku, dan punggung pun mulai panas. Ternyata, sudah lama sekali rasanya saya tidak menulis tangan seperti ini. Baru beberapa paragraf, tulisan saya pun mulai terlihat berantakan, dan rasa lelah mulai muncul.
Ketika melihatDulu, menulis tangan adalah hal yang sangat biasa, bahkan sering saya lakukan setiap hari. Namun, kini, dengan adanya berbagai perangkat digital, seperti laptop dan ponsel pintar, rasanya menulis tangan sudah mulai jarang saya lakukan. Lalu, saya bertanya-tanya, "Mengapa menulis tangan masih penting, ya?" Padahal, mengetik di keyboard terasa jauh lebih cepat dan efisien.
Namun, setelah membaca beberapa penelitian, saya mulai menyadari bahwa menulis tangan sebenarnya memiliki manfaat yang besar, baik untuk kesehatan fisik maupun mental. Para pakar, seperti Dr. Virginia Berninger dari University of Washington, menjelaskan bahwa menulis tangan melibatkan gerakan motorik halus yang dapat merangsang otak dan memperkuat memori. Bahkan, aktivitas ini membantu otak dalam memproses informasi secara lebih mendalam.
Selain itu, menulis tangan juga dapat meningkatkan fokus. Dr. John Medina, seorang ahli neurologi, mengungkapkan bahwa menulis dengan tangan melibatkan lebih banyak bagian otak dibandingkan dengan mengetik. Hal ini memungkinkan kita untuk lebih terhubung dengan informasi yang kita tulis, sehingga lebih mudah mengingatnya.
Lalu, apakah kegiatan menulis tangan masih relevan di zaman digital ini, terutama untuk anak-anak Gen Z yang lebih akrab dengan teknologi? Tentu saja! Meskipun teknologi sangat membantu, menulis tangan tetap memberikan keuntungan yang tidak bisa digantikan oleh mengetik. Prof. Dr. Kathy Hirsh-Pasek, seorang ahli psikologi pendidikan, menegaskan bahwa menulis tangan merangsang otak dengan cara yang unik dan dapat meningkatkan kreativitas serta keterampilan berpikir kritis.
Walaupun di awal menulis tangan terasa lambat dan melelahkan, saya mulai menyadari bahwa kegiatan ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan otak, tetapi juga membantu kita untuk lebih fokus dan mendalami materi yang sedang dipelajari. Untuk anak-anak Gen Z, meskipun mereka lebih terbiasa dengan teknologi, menulis tangan tetap penting untuk menjaga ketajaman otak dan memperkaya proses belajar mereka.
Aoeliya Juwita
media sosial:
facebook :https://web.facebook.com/aoeliya
Tik tok : https://www.tiktok.com/@aoeliyajuwita?_t=ZS-8syFDQy2UE4&_r=1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H