Mohon tunggu...
AULIYA NUR SABRINA
AULIYA NUR SABRINA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Politeknik Negeri Banyuwangi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengolahan Susu Segar Menjadi Dodol Susu

2 Juni 2023   10:49 Diperbarui: 2 Juni 2023   10:51 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Menurut Haryadi (2006) jenis dodol sangat beragam tergantung keragaman campuran tambahan dan juga cara pembuatannya. Dodol digolongkan menjadi dua jenis yaitu dodol yang terbuat dari beras ketan dan dodol yang terbuat dari buah-buahan. Dodol dari tepung beras ketan putih merupakan yang banyak ditemui. Qinah (2009) menyatakan bahwa dodol susu adalah produk olahan susu yang dibuat dari tiga bahan utama, yaitu tepung ketan sebagai binding agent, susu sebagai bahan utama dan sumber nutrisi, serta gula sebagai pengawet dan pembentuk tekstur. 

Susu sapi segar mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang sehingga menjadikannya sebagai media yang sangat disukai untuk pertumbuhan mikroorganisme, dan perlu pengolahan untuk memperpanjang masa simpan dari susu contohnya dodol susu. Dodol merupakan makanan semi basah yang pembuatannya dari tepung ketan dan gula dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan makanan lain yang diijinkan, yang hasilnya merupakan adonan berbentuk padatan yang cukup elastis berwarna coklat muda sampai dengan coklat tua. Dodol susu dibuat seperti pada pembuatan dodol lainnya, hanya menggunakan tambahan susu segar untuk menambah rasanya supaya lebih lezat. Pada pembuatan dodol susu, susu sebagai bahan utama dan sumber nutrisi. Tepung beras ketan berfungsi sebagai binding agent, bahan pengikat utama serta bahan pengental yang paling efektif sehingga akan membentuk tekstur dodol yang lengket dan elastis. Gula berfungsi sebagai pemberi aroma, rasa manis, warna coklat pada dodol, sebagai pengawet dan membantu pembentukan lapisan keras atau tekstur pada dodol. Garam berfungsi untuk memantapkan rasa manis pada dodol, memberikan rasa gurih, menimbulkan rasa lezat dan membantu menghindari pertumbuhan bakteri sehingga memperpanjang daya simpan. Margarin berfungsi untuk menghindari lengket dan kegosongan pada waktu pemasakan, memberikan rasa gurih dan aroma yang harum, juga sebagai pelapis pada bagian permukaan dodol untuk menghindari sifat higroskopis dari gula.

PROSES PEMBUATAN DODOL SUSU

Untuk membuat dodol susu hendaknya diawali dengan persiapan alat dan bahan yang diperlukan. Peralatan yang digunakan adalah kompor, baskom, wajan, dan Loyang. Disamping itu bahan-bahan yang digunakan seperti 500 ml susu segar, 40 gr tepung beras, 25 gr tepung ketan, 125 gr gula pasir, 1.5 gr garam, sdm margarin dan perisa secukupnya. Langkah selanjutnya untuk membuat dodol susu adalah meliputi tahapan sebagai berikut, yang pertama 400 ml susu segar dimasak dengan api sedang diaduk-aduk sampai tinggal setengah. Sambil menunggu susu siap, tepung ketan dan tepung beras dicampur menggunakan 100 ml susu segar sampai larut. Setelah susu tersisa setengah, gula, garam, perisa dan tepung yang sudah dilarutkan dicampur atau dimasukkan kedalam wajan yang berisi susu yang sudah dipanaskan. Pencampuran ini bertujuan untuk memudahkan dalam pemasakan dan mendapatkan produk hasil terbaik, tidak bergumpal-gumpal dan tidak rata.

Pemanasan dilakukan sampai adonan matang dengan ciri-ciri kental dan sudah tidak lengket, uji dengan menggunakan solet/spatula plastik. Apabila sudah tidak lengket berarti adonan telah matang dan diaduk sebentar dengan menambahkan margarin yang kemudian siap untuk dituang kedalam loyang. Selanjutnya dodol yang telah matang dimasukkan kedalam loyang untuk didinginkan. Pendinginan bertujuan untuk mempermudah pemotongan dan pembungkusan. Setelah dodol benar-benar dingin, dodol dipotong-potong sesuai selera, kemudian dibungkus dengan plastik. Selanjutnya dodol siap dikonsumsi atau dapat disimpan dalam wadah yang kering, dan dapat juga dikemas lebih lanjut untuk dijual.

Daftar Pustaka

Haryadi. (2006). Teknologi Pengolahan Beras. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Qinah, E. (2009). Skripsi: Pengaruh Konsentrasi Gula Pasir dan Tepung Ketan terhadap Sifat Kimia, Organoleptik serta Daya Simpan Dodol Ubi Jalar Ungu. Sumatera Utara: Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun