Baru-baru ini, buku "Nostradamus" karya Mario Reading kembali mencuri perhatian publik. Review buku ini viral di berbagai platform seperti TikTok dan YouTube, bahkan saya sendiri tertarik membelinya setelah melihat salah satu YouTuber mereview buku tersebut.
Banyak ramalan dalam buku ini yang menjadi kontroversial dan buah bibir, seperti ramalan tentang 'bencana menara kembar 1 & 2'. Apakah buku ini benar-benar berharga untuk dibaca atau hanya sekadar sensasi belaka?
Profil Nostradamus dan Asal-Usulnya
Michel de Nostredame, atau yang lebih dikenal sebagai Nostradamus, lahir pada 14 Desember 1503 di Saint-Rémy-de-Provence, Prancis. Ia adalah seorang apoteker dan peramal terkenal yang ramalannya diterbitkan dalam sebuah buku berjudul "Les Prophéties" pada tahun 1555.
Buku ini berisi seratus kuatrain (puisi empat baris) yang penuh teka-teki dan misteri. Nostradamus mengklaim bahwa ia dapat meramalkan masa depan, dan ramalannya telah menjadi topik perdebatan selama berabad-abad.
Ramalan-Ramalan Kontroversial
Salah satu ramalan Nostradamus yang paling terkenal dan kontroversial adalah tentang serangan 11 September di Menara Kembar World Trade Center di New York. Dalam buku Mario Reading, ramalan ini diinterpretasikan sebagai berikut:
"Dua burung besi besar akan jatuh dari langit pada Kota Besar. Langit akan terbakar pada ketinggian 45 derajat. Api mendekati kota baru yang besar."
Banyak yang menganggap ramalan ini sebagai bukti kemampuan Nostradamus dalam meramalkan masa depan. Namun, interpretasi ini sering kali menjadi bahan perdebatan, karena bahasa yang digunakan Nostradamus sangat samar dan terbuka untuk berbagai interpretasi.Â