Mengapa Pria Seringkali Berkorban Perasaan dalam Hubungan Percintaan?
Dalam hubungan percintaan, seringkali kita terjebak dalam stereotip bahwa perempuan adalah yang lebih banyak berkorban perasaan, sementara pria dianggap sebagai makhluk yang 'Powerful' dan kurang ekspresif dalam hal emosi.
 Namun, realitanya bisa jadi berbeda. Pria juga seringkali berkorban perasaan dalam hubungan percintaan mereka, hanya saja mereka lebih memilih untuk memendam perasaan mereka daripada mengekspresikannya secara langsung.
Pandangan masyarakat tentang pria yang 'Powerful' dan kuat secara emosional seringkali membuat kita melewatkan fakta bahwa mereka juga manusia yang memiliki perasaan yang dalam.Â
Beberapa pria mungkin merasa sulit untuk mengekspresikan perasaan mereka secara terbuka karena ketakutan akan dianggap lemah atau tidak maskulin. Sebagai hasilnya, mereka cenderung memendam perasaan mereka, bahkan ketika hal tersebut merugikan mereka dalam hubungan percintaan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa perempuan mungkin bersikap egois dalam hubungan mereka. Mereka mungkin hanya fokus pada pemahaman terhadap perasaan mereka sendiri tanpa mau memahami perasaan pasangan mereka.
 Terkadang, perilaku kekanakan, tantrum, dan posesif dari seorang perempuan dapat memaksa seorang pria untuk menahan diri, mengabaikan perasaan dan harga diri mereka demi menjaga kedamaian dalam hubungan.
Harga diri dan perasaan merupakan hal yang sangat penting bagi pria, meskipun seringkali diabaikan dalam hubungan percintaan. Mereka juga menginginkan pengakuan, penghargaan, dan dukungan dari pasangan mereka.Â
Namun, terkadang perempuan tidak memahami hal ini, sehingga pria terpaksa untuk mengorbankan perasaan mereka demi menjaga hubungan tetap harmonis.
Sebuah penelitian terhadap 1.000 pria menemukan bahwa 19% dari mereka merasa lebih mudah mengungkapkan emosi mereka secara tertulis dibandingkan secara langsung.Â