Mohon tunggu...
Auliya Ahda Wannura
Auliya Ahda Wannura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Seorang Penulis freelance dan solo traveler.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Besar Wanita sebagai Seorang Ibu dalam Membangun Peradaban

7 Juni 2024   17:19 Diperbarui: 7 Juni 2024   17:32 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran Besar Wanita Sebagai Seorang Ibu dalam Membangun Peradaban

Peran wanita dalam membangun peradaban dunia adalah topik yang tidak boleh diremehkan. Dalam sejarah, wanita sering kali dipandang sebelah mata atau diabaikan kontribusinya, namun kenyataannya, mereka adalah kunci primer dalam pembangunan peradaban manusia. Dari pendidikan anak-anak hingga memimpin gerakan sosial, peran wanita sangat vital dan berdampak luas.

Kecerdasan Anak Diturunkan dari Ibu

Penelitian telah menunjukkan bahwa kecerdasan anak banyak dipengaruhi oleh gen yang diturunkan dari ibu. Studi dari University of Washington di Amerika Serikat menemukan bahwa ikatan emosional yang baik antara ibu dan anak sangat penting bagi pertumbuhan beberapa bagian otak, terutama area hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan memori. Anak-anak yang memiliki hubungan emosional yang kuat dengan ibu mereka cenderung memiliki hippocampus yang lebih besar, yang berarti kemampuan kognitif yang lebih baik.

Kecerdasan adalah faktor penting dalam kemajuan sebuah peradaban. Anak-anak yang cerdas cenderung menjadi inovator, pemimpin, dan penggerak perubahan dalam masyarakat mereka. Dengan demikian, peran ibu dalam mengasuh dan mendidik anak sangat krusial dalam membentuk masa depan generasi berikutnya.

Dalam teks-teks klasik Yahudi seperti Talmud, peran ibu sangat ditekankan. Misalnya, dalam Talmud (Kiddushin 68b), ada pernyataan bahwa keturunan seorang wanita Yahudi dianggap sebagai Yahudi meskipun ayahnya bukan Yahudi. Hal ini menunjukkan bahwa ibu memiliki peran kunci dalam mendidik anak-anak mereka, baik dalam hal pendidikan moral maupun etika. Ibu sering kali menjadi contoh peran serta dalam kegiatan amal dan sosial, memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dalam keluarga dan masyarakat.

Dalam Islam, ada sebuah hadits yang berbunyi, "Wanita adalah tiang negara, jika baik wanitanya maka baiklah negaranya dan jika rusak wanitanya maka rusak pula negaranya." Hadits ini menegaskan pentingnya peran wanita dalam membangun dan menjaga keberlanjutan sebuah negara. Wanita, terutama dalam peran mereka sebagai ibu, mendidik generasi penerus yang akan menentukan arah masa depan suatu bangsa.

Tokoh Dunia dan Hubungan dengan Ibunya

Albert Einstein adalah salah satu tokoh besar di dunia yang dikenal memiliki hubungan dekat dengan ibunya, Pauline Einstein. Pauline, seorang wanita berpendidikan yang memiliki minat besar pada musik, memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan intelektual dan emosional Einstein. Sejak kecil, Pauline mendorong minat Albert dalam musik, terutama dalam bermain biola, yang menjadi salah satu sumber kebahagiaannya sepanjang hidup. Pauline juga mendukung pendidikan Albert, bahkan ketika dia menghadapi tantangan di sekolah tradisional.

Kedekatan dan dukungan tanpa syarat dari ibunya membantu membentuk kepercayaan diri Einstein dan menginspirasi semangatnya untuk mengejar pengetahuan. Hubungan erat ini tidak hanya memperkaya kehidupan pribadi Einstein tetapi juga berkontribusi pada keberhasilan luar biasanya sebagai ilmuwan yang mengubah dunia dengan teori relativitasnya.

Kesimpulan

Peran wanita dalam membangun peradaban dunia tidak bisa diremehkan. Mereka adalah pilar utama dalam keluarga dan masyarakat, berperan penting dalam mendidik generasi penerus dan mengembangkan nilai-nilai moral serta etika. Penelitian ilmiah dan teks-teks klasik dari berbagai budaya mengakui kontribusi besar ibu dalam pembentukan kecerdasan dan karakter anak-anak mereka.

Perempuan, terutama ibu, memegang kunci sebuah peradaban karena mereka adalah pendidik pertama dan utama bagi generasi mendatang. Sebagai penjaga rumah tangga, ibu menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan budaya kepada anak-anak mereka sejak dini, membentuk karakter dan pandangan hidup mereka. Melalui peran sentral ini, ibu memastikan kelangsungan dan keberlanjutan tradisi, bahasa, dan identitas budaya suatu masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun