Mohon tunggu...
Auliya Ahda Wannura
Auliya Ahda Wannura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Seorang Penulis freelance dan solo traveler.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Gen Z dan Tantangan Pengelolaan Keuangan: Sulitnya Mengatur Pengeluaran di Era Digital

27 Februari 2024   20:20 Diperbarui: 27 Februari 2024   20:31 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
creativefabrica.com

Generasi Z, yang kini menjadi trending topik di Indonesia, menarik perhatian sebagai kelompok yang tumbuh di tengah kemajuan teknologi dan digitalisasi. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Gen Z adalah kemampuan untuk mengelola keuangan mereka, terutama dalam menghadapi godaan belanja online dan pengaruh media sosial. Artikel ini akan menjelaskan dampak era digital terhadap kebiasaan pengeluaran Gen Z, peran media sosial, dan cara mengatasi kesulitan finansial yang mereka alami.

Gen Z: Tren dan Tantangan

Generasi Z, kelompok yang lahir sekitar pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, tumbuh dalam lingkungan yang didominasi oleh teknologi. Mereka dikenal sebagai individu yang melek teknologi, terbiasa dengan perangkat digital, dan terhubung secara online. Meskipun diakui sebagai generasi yang kreatif dan berinovasi, Gen Z juga dihadapkan pada sejumlah tantangan, terutama dalam pengelolaan keuangan mereka.

Tantangan Pengelolaan Keuangan di Era Digital

Kemajuan teknologi, khususnya internet dan aplikasi seluler, telah memberikan Gen Z kemudahan dalam berbagai aspek hidup mereka. Namun, sayangnya, era digital juga membawa tantangan baru terkait pengelolaan keuangan. Akses mudah ke platform belanja online membuat Gen Z rentan terhadap godaan untuk berbelanja impulsif tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjangnya.

Media Sosial dan Pengaruhnya terhadap Kebiasaan Konsumsi Gen Z

Media sosial memiliki peran besar dalam membentuk perilaku konsumsi Gen Z. Paparan terus-menerus terhadap gaya hidup glamor dan barang-barang mewah melalui platform seperti Instagram, TikTok, dan Snapchat dapat memicu dorongan untuk membeli produk yang sebenarnya di luar kemampuan finansial mereka. Adopsi sikap hedonistik, di mana kebahagiaan diukur dari barang-barang yang dimiliki, menjadi salah satu dampak negatif dari eksposur terus-menerus terhadap gaya hidup yang disajikan di media sosial.

Pinjaman Online: Jalan Cepat dengan Dampak Berat

Kemudahan mendapatkan pinjaman online tanpa persyaratan yang ketat telah menjadi daya tarik tersendiri bagi Gen Z yang sering kali membutuhkan uang secara cepat. Namun, kebiasaan ini dapat berdampak buruk pada keuangan mereka, mengakibatkan beban utang yang sulit diatasi. Artikel ini ditulis juga untuk mengajak Gen Z untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan finansial dan mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari pinjaman online.

Memanfaatkan Kemudahan Akses untuk Mendapatkan Penghasilan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun