Mohon tunggu...
Auliya Ahda Wannura
Auliya Ahda Wannura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Seorang Penulis freelance dan solo traveler.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rasa Panik Membawa Malapetaka: Konsekuensi Kehancuran dari Kecemasan Berlebihan

18 Desember 2023   08:52 Diperbarui: 18 Desember 2023   08:57 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai politisi, kecerdasan emosional, pengendalian diri, sikap tenang, dan strategi matang sangat penting. Kecerdasan emosional membantu memahami dan mengelola emosi, sementara pengendalian diri mencegah reaksi impulsif. Sikap tenang menciptakan kepemimpinan yang stabil, sementara strategi matang membantu dalam pengambilan keputusan yang bijak. Kemampuan ini membangun kredibilitas, dan membentuk kebijakan yang berkelanjutan, menciptakan lingkungan politik yang produktif dan berdampak positif.

Cara Tetap Tenang di Tengah Rasa Panik

Agar dapat tetap tenang di tengah rasa panik, politisi dan pemimpin harus mengembangkan keterampilan manajemen stres. Melalui teknik meditasi, latihan pernapasan, dan refleksi, seseorang dapat mempertahankan ketenangan batin yang sangat diperlukan dalam dunia politik yang penuh tekanan.

 Membangun Politik yang Stabil dan Berkualitas

Rasa panik dapat membawa malapetaka, tetapi dengan kesadaran akan bahayanya, strategi yang matang, dan kemampuan untuk tetap tenang, politisi dapat membangun dunia politik yang lebih stabil dan berkualitas. Kecemasan berlebihan tidak hanya dapat merusak rencana dan tujuan politik, tetapi juga dapat membawa konsekuensi yang merugikan bagi masyarakat yang mereka layani. Oleh karena itu, menjaga ketenangan dan kebijaksanaan dalam setiap langkah politik adalah langkah penting untuk menghindari malapetaka yang tidak diinginkan.

Politik yang stabil timbul dari karakter dan strategi yang matang. Kepemimpinan yang didasarkan pada integritas, kejujuran, dan empati menciptakan fondasi yang kuat. Pemimpin yang memahami kompleksitas isu politik dan mampu merancang strategi matang mampu menghadapi tantangan dengan bijak. Dengan menggabungkan prinsip-prinsip moral dan kebijakan yang berkelanjutan, politisi menciptakan stabilitas dalam tindakan dan keputusan mereka, menciptakan lingkungan politik yang kokoh dan dipercayai.

(Auliya Ahda Wannura)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun