Mohon tunggu...
Auliya Ahda Wannura
Auliya Ahda Wannura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Seorang Penulis freelance dan solo traveler.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Panggilan (Auliya Ahda Wannura)

31 Oktober 2023   12:59 Diperbarui: 31 Oktober 2023   13:05 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dunia begitu rapuh
Seperti gumpalan tepung kering di genggaman tangan
Hidup bukanlah sebuah dosa
Tidak ada yang perlu disesali

Siapa yang memasukkan jiwa yang salah ke dalam tubuh?
Dan mengubah tubuh itu menjadi penjara?
Terkadang keindahan menumbuhkan rasa iri dan menjadi kutukan.
Seperti perangkap lalat venus yang memakan serangga.

Kita tidak bersalah!
Dunialah yang bersalah!
Suatu hari pasti akan ada kebebasan
Dan semuanya akan berteriak riuh dan kacau

Jika keributan tetap tidak berhenti
Aku tidak akan diam saja
Mari kita sajikan hidangan dingin untuk para pembenci.
Jangan biarkan siapapun mengubahmu.

Luka yang tak terhitung jumlahnya.
Penghinaan dingin datang tak ada habisnya.
Jangan pernah menjatuhkan dirimu!
Karena tidak ada yang akan berduka untukmu.

Mawar yang indah harus punya duri tajam.
Kehidupanmu harus selalu berwarna merah.
Jangan pernah membungkukkan badan!
Berteriak lah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun