Berbagi adalah hal yang selalu menarik perhatian saya. Ketika Sekolah Menengah Atas (SMA), guru Agama saya menjelaskan tentang sebuah materi pada bab "Sedekah". Saat itu saya mengimani apa yang beliau sampaikan, bahwa ketika kita berbagi dengan orang lain, kita tidak akan merasa kekurangan, justru Allah akan menambah nikmat yang telah kita bagikan.Â
Saya yakin bahwa setiap manusia memiliki hati yang peduli terhadap sesama, hanya saja jika rasa empati tidak dihadirkan, maka jiwa tolong-menolong terhadap orang lain mustahil ada. Seringkali saya bertanya pada diri sendiri, bagaimana caranya memiliki jiwa berbagi sedangkan tidak ada hal yang dapat saya bagikan?Â
bagaimana memantaskan diri dan menimbullkan rasa empati? dan bagaimana caranya memulai hal baru yang belum pernah saya lakukan? banyak sekali pertanyaan yang timbul dalam pikiran saya ketika itu, padahal jika dilakukan tanpa banyak pertimbangan, kebaikan itu akan berjalan begitu saja. Setelah saya menjadi seorang mahasiswa beragam pertanyaan tersebut mulai terkuak.
Selama menempuh pendidikan di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Lampung, saya tidak hanya memfokuskan diri saya untuk kuliah saja. Akan tetapi saya juga mengikuti berbagai kegiatan organisasi internal dan eksternal. Salah satu organisasi eksternal yang saya ikuti adalah organisasi sosial yaitu Sahabat Sedekah Lampung.Â
Komunitas Sahabat Sedekah Lampung merupakan suatu wadah berkumpulnya teman-teman kebaikan dalam melakukan kegiatan sosial di setiap hari Jum'at, dimana agenda yang dilakukan setiap hari Jum'at tersebut dinamakan dengan JUS SEHAT (Jum'at Sedekah Setulus Hati). Bersama sahabat kebaikan saya melakukan kegiatan sosial ke panti asuhan, panti jompo, berbagi ke jalanan, dan kepada orang-orang yang membutuhkan.Â
Rasa bahagia yang tak ternilai selalu menghampiri ketika saya melihat orang lain tersenyum bahagia dengan sedikit kebaikan yang kita lakukan, terkadang hal yang menurut kita kecil justru memberikan dampak yang besar terhadap orang lain.Â
Maka dari itu, adanya saya mengikuti komunitas ini memberikan dampak luar biasa bagi diri saya sendiri, hal tersebut menjadi pionir pengembangan jiwa yang peduli terhadap sesama.Â
Saat adanya pandemi ini saya tidak bisa melakukan banyak aktivitas dan kegiatan diluar rumah, tetapi saya tetap beraktivitas dengan melakukan kegiatan belajar mengaji bersama adik-adik yang ada disekitar rumah, dengan begitu saya dapat berbagi ilmu yang bermanfaat kepada mereka. Berikut agenda yang saya lakukan bersama teman-teman kebaikan.
Hakikatnya berbagi tidak hanya dilakukan dalam bentuk materi saja, namun bermacam-macam bentuknya. Mulai dari berbagi makanan, perhatian, serta ilmu yang bermanfaat.Â
Asalkan dilakukan dengan niat yang tulus, maka berapapun dan apapun yang kita berikan kepada orang lain akan menjadi berkah dan pahala. Selain membawa pahala kebaikan, kesehatan dan juga kebahagiaan, berbagi memiliki banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan, diantaranya: