Contoh penerapan pendekatan Irfani adalah mendorong individu untuk senantiasa mengingat Tuhan dalam setiap aktivitas sehari-hari, seperti melalui doa, meditasi, dan zikir. Praktik ini bertujuan untuk menciptakan hubungan yang lebih mendalam dengan Tuhan, yang pada gilirannya membantu individu menemukan makna hidup yang lebih besar.
Dalam psikoterapi berbasis Irfani, seorang terapis dapat membimbing klien untuk merefleksikan hubungan mereka dengan Tuhan dan mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini membantu individu tidak hanya mengatasi masalah psikologis, tetapi juga mencapai kebahagiaan sejati yang melampaui dimensi material.
Integrasi Tiga Pendekatan
Pendekatan Bayani, Burhani, dan Irfani dapat diterapkan secara bersamaan untuk menciptakan pemahaman yang utuh tentang psikologi dalam konteks Islam. Ketiga pendekatan ini saling melengkapi: Bayani menyediakan dasar moral dan etika, Burhani memberikan validasi ilmiah, dan Irfani menawarkan dimensi spiritual yang mendalam.
Sebagai contoh, dalam menangani individu yang mengalami kecemasan, seorang psikolog dapat memadukan ketiga pendekatan ini. Dengan Bayani, psikolog dapat memberikan panduan moral berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits tentang pengendalian diri dan ketenangan. Dengan Burhani, psikolog dapat menggunakan alat ukur ilmiah untuk mengevaluasi tingkat kecemasan dan efektivitas intervensi. Sementara itu, dengan Irfani, psikolog dapat membantu klien mendekatkan diri kepada Tuhan untuk menemukan makna hidup dan kebahagiaan sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H