Herbarium adalah kumpulan spesimen tumbuhan kering yang diawetkan, disusun, dan didokumentasikan untuk tujuan penelitian dan pendidikan. Teknik ini dapat digunakan sebagai sumber belajar bagi siswa untuk memahami keanekaragaman tumbuhan, morfologi, dan taksonomi. Pengembangan herbarium sebagai media pembelajaran telah diteliti dalam konteks pendidikan sekolah dasar, khususnya pada pembelajaran IPA.
Herbarium terbagi menjadi 2 jenis, yaitu herbarium basah dan herbarium kering. Herbarium kering adalah jenis herbarium yang paling umum, dibuat dengan mengeringkan spesimen tumbuhan menggunakan teknik khusus. Sedangkan herbarium basah merupakan spesimen tumbuhan yang diawetkan dalam larutan pengawet, seperti alkohol atau formalin.
Proses pembuatan herbarium meliputi pengumpulan spesimen tanaman, pengeringan dan pengawetan, serta penyusunannya pada lembaran kertas, disertai pemberian label informasi tentang tanaman tersebut. Siswa diajak untuk melihat dan memilih jenis tanaman yang akan digunakan untuk membuat herbarium. Lalu tumbuhan dikeringkan dan disusun kemudian di atas kertas herbarium menggunakan lem. Setelah itu, tumbuhan diberi label yang berisikan informasi detail mengenai tumbuhan, seperti nama latin dan nama lokal tumbuhan, tempat dan tanggal koleksi, dan nama kolektor.
Pemanfaatan herbarium sebagai media pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep tumbuhan dan meningkatkan pengalaman belajar yang interaktif dan kreatif. Pengembangan herbarium sebagai media pembelajaran merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan, khususnya dalam rangka mengenalkan siswa pada keanekaragaman hayati tumbuhan dan konservasi. Herbarium dapat menjadi alat yang berharga untuk pembelajaran langsung dan untuk meningkatkan apresiasi terhadap lingkungan alam di kalangan siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H