Assalammualaikum wr.wb
Hai teman-teman pembaca, bagaimana kabar kalian? semoga sehat dan baik-baik saja ya :)
Di artikel ini, saya ingin membahas sekaligus mengevaluasi pembelajaran terkait salah satu mata kuliah di kampus saya yaitu Kewarganegaraan. Semester dua saya dilewati oleh banyaknya tugas mata kuliah oleh para dosen termasuk salah satunya mata kuliah Kewarganegaraan. Banyaknya tugas yang diberikan hingga para mahasiswa pun perlahan terbiasa menerimanya. Mahasiswa siapa yang tidak mau mengerjakan setiap tugas yang diberikan dosen, kecuali memang dia ingin mengabdi lebih lama lagi di kampusnya. Tentu saja teman-teman mahasiswa semua, tidak menginginkan hal tersebut terjadi.
Seperti yang sudah saya sampaikan diatas, bahwa mata kuliah ini termasuk salah satu mata kuliah yang memberikan banyak tugas dan memang itulah faktanya. Tapi, dari saya pribadi tidak merasa keberatan dengan setiap tugas yang diberikan. Mengapa demikian, sebab matkul ini lebih banyak memberikan pengalaman dan pengetahuan yang luas untuk diri saya sendiri. Mata kuliah ini salah satu mata kuliah yang sangat menarik, sebab apa yang di ajarkan oleh bapak dosen sangatlah menarik dengan tema-tema dan judul dibuat sekreatif mungkin. Memang sangatlah out of the box pembelajarannya ketimbang namanya. Saya pernah mendengar sepatah kalimat "Buat apalah sebuah nama, jikalau ilmunya tidak berguna. Buat apalah sebuah ilmu jika tidak membukakan pemikiran mereka, semua itu hanyalah sia-sia."begitulah seingatku. Jika dilihat dari segi kalimat tersebut, mungkin saja itu adalah landasan dari mata kuliah ini. Nama mata kuliah kewarganegaraan, tetapi ilmu yang kami dapatkan bukan dari segi teori kewarganegaraan, melainkan pengetahuan yang sangat luas dan menambah pengalaman serta kemampuan bagi kami mahasiswanya yaitu membuat artikel.
Mata kuliah kewarganegaraan menurut saya sangatlah santai. Metode pembelajaran yang simple dan juga tidak memakan banyak biaya untuk membeli paket internet, sebab hanya satu dua kali kami kuliah menggunakan google meet. Hal itu sangat membantu kami perihal perkuliahan daring dan keadaan wabah virus corona yang mengharuskan kami untuk hidup hemat dari aspek apapun. Â Metode pembelajarannya lebih kepada keinginan mahasiswa seperti yang sudah saya sebutkan yaitu membuat artikel. Saya sendiri sudah terbiasa dan tidak kaget lagi ketika diberi tugas membuat artikel setiap pertemuan, karena saat di semester satu, saya mendapat mata kuliah yang berbeda dengan dosen yang sama walaupun saat di semester satu, dosen saya ini menyamar sebagai asisten dosen. Mas Damar nama asistennya. Awalnya saya dan teman sekelas percaya bahwa Pak Edi memiliki asisten dosen, tetapi seiring berjalannya waktu, kami mulai menyadari bahwa asisten dosen yang dimaksud adalah beliau sendiri :D. Beliau adalah Bapak Edi Purwanto atau biasa dipanggi Pak Edi. Perbedaan metode pembelajaran semester satu dan semester dua adalah di semester satu kami diberi tugas teori dan membuat makalah beserta ppt kemudian di presentasikan setiap pertemuan sesuai dengan pembagian kelompok. Tak hanya itu, setiap memasuki pertemuan perkuliahan, masing-masing mahasiswa diwajibkan membuat artikel berkaitan dengan tema yang akan di presentasikan pada esok harinya.
Bisa saya katakan kalau matkul ini meninggalkan jejak bagi para mahasiswanya, sebab setiap tugas yang diberikan berbentuk artikel dengan tema yang sudah ditentukan kemudian diunggah di situs blog dan judul bebas sekreatif para mahasiswa. Tema-tema yang diberikan sangat beragam mulai dari kebudayaan masing-masing daerah mahasiswa, keagamaan, sosial, motivasi, dan lain sebagainya. Berikut saya ulas kembali artikel-artikelnya.
Artikel pertama dengan tema Kebudayaan dan saya mengangkat judul Mengenal Adat Basuh Lantai Kepualauan Riau. Adat Basuh Lantai ini merupakan ritual adat bersalin dari Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Ritual ini dimaksudkan untuk menyucikan alas rumah tempat seorang ibu bersalin, kemudian dibersihkan lantainya dari percikan darah saat melahirkan sang anak. Artikel kedua mengangkat tema tempat ibadah umat Agama lain selain Islam dan saya membuat judul Mengulas Tempat Ibadah Umat Kristen yaitu Gereja. Saya menampilkan mengenai fungsi dan tujuan lain dari Gereja selain sebagai tempat untuk beribadah. Artikel ketiga dengan tema seseorang yang sangat menginspirasi hidup dan saya mengangkat judul yaitu Ibu, Malaikat tak Bersayap. Ibu saya adalah seorang wanita yang kuat dan itu sangat menginspirasi kehidupan saya. Artikel keempat dengan judul Nasihat Guruku. Artikel tersebut sudah pasti sesuai dengan judulnya yaitu berisi tentang nasihat guruku. Kebetulan nasihat ini dari guru saya saat masih pendidikan SMA. Artikel kelima mengangkat judul Minoritas pun Mempunyai Hak yang sama. Sekelompok minoritas di kehidupan bermasyarakat mempunyai hak dan kehidupan yang sama seperti kelompok mayoritas. Artikel keenam berbicara mengenai terorisme di tengah pandemi. Saya mengangkat judul tersebut sebab sesuai dengan temanya yaitu kejadian Terorisme yang baru-baru saja terjadi yaitu penyerangan polsek keamanan polisi di Jakarta, dan pengeboman gereja di Makassar pada tahun 2021 di tengah wabah covid-19. Kemudian artikel mengenai motivasi diriku. Bagaimana cara saya untuk memotivasi diri sendiri dan juga memotivasi orang lain dengan sedikit kisah hidupku. Artikel terakhir yaitu mengenai biografi diri. Artikel tersebut berisi tentang pengenalan diri saya kepada para pembaca. Sedikit gambaran kehidupan, sedikit cerita yang terjadi di hidup saya yang mengajarkan banyak hal dalam diri saya dan semoga para pembaca bisa ikut termotivasi dan mencintai diri sendiri.
Dari artikel-artikel tersebut saya bisa belajar dalam skill menulis artikel dan mengerti bahwa masih banyak hal-hal kecil yang tidak kita ketahui dan berada di sekitar kita. Tidak hanya hal besar saja yang perlu diketahui dan diperhatikan melainkan juga hal kecil yang terkadang dianggap sepele tetapi sangat berpengaruh dalam kehidupan.
Teruntuk Pak Edi selaku mata kuliah Kewarganegaraan. Saya sangat-sangat terima kasih dan bersyukur bisa diajarkan oleh dosen seramah dan sesantuyyyy bapak. Semoga ketika nanti di lain semester bertemu dan diajarkan lagi oleh Pak Edi tetap sama, tetap menjadi dosen yang keren, ramah, dan dosen tersantuyy. "Best Regards, Mantanmu" itulah kata pengantar terakhir yang sering ditulis ketika memberikan tugas di grup mata kuliah. Saya selaku mahasiswa memohon maaf apabila ketika menyelesaikan tugas yang diberikan masih belum puas di hati Pak Edi. Saya juga memohon maaf apabila ada kesalahan kata atau ucapan selama saya menjadi mahasiswa di mata kuliah Pak Edi. Sekian dariku. Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H