Desa Rampibuji, Kecamatan Rambipuji menjadi salah satu desa di Kabupaten Jember dengan mayoritas penduduk dengan pekerjaan sebagai wiraswasta dan juga peternak. Dilihat berdasarkan BPS Kecamatan Rambipuji dalam Angka 2023 penduduk yang berprofesi sebagai wiraswasta mencapai 4.053, dan yang berprofesi sebagai peternak sebesar 287 orang. Dimana populasi ternak tertinggi di Kecamatan Rambipuji ini yang meningkat setiap tahunnya ialah ternak sapi potong hingga mampu mencapai 10.027 ekor di tahun 2022. Selain itu masyarakat di Desa Rambipuji juga bermayoritas wiraswasta sebagai pengusaha tempe.
Namun dari potensi tersebut, terdapat permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Rambipuji terkait limbah yang dihasilkan dari ternak sapi maupun olahan tempe. Belum optimalnya pengelolaan limbah tersebut menjadi permasalahan yang nantinya akan menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat sekitar. Pada limbah cair tempe umumnya hasil pengelolaan tempe yang berupa limbah air kecutan tempe dibuang langsung ke sungai tanpa adanya pengelolaan maupun penyaringan terlebih dahulu, sedangkan pada limbah ternak hewan berupa kotoran sapi hanya didiamkan saja untuk selanjutnya dijadikan pupik kompos. Dimana hal ini jika didiamkan nantinya akan memunculkan permasalahan baru bagi masyarakat sekitar seperti, tercemarnya air sungai sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat, memicu tumbuhnya bakteri patogen yang dapat merusak ekosistem, serta penimbulan bau yang tidak sedap yang mana dapat menganggu kualitas udara yang ditimbulkan dari gas metana (CH4) dari kotoran sapi yang tidak terkelola dengan baik.
Maka dari itu Tim Program Mahasiswa Berdesa (PROMAHADESA) Rambipuji Universitas Jember melakukan program pengabdian dengan judul "Optimalisasi Pemanfaatan Kotoran Ternak Sapi dan Limbah Tempe Menjadi Biogas Dapur Umum Di Desa Rambipuji", sebagai bentuk upaya pengoptimalan pengelolaan limbah kotoran sapi dan olahan tempe yang ada di Desa Rambipuji serta untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak maupun gas dalam upaya pemanfaatan energi berkelanjutan. Salah satu bentuk kegiatan dari program Promahadesa adalah sosialisasi pemanfaatan limbah dengan studi kasus BIOGAS - Bioreaktor, ialah gas dari hasil proses dekomposisi bahan organik seperti kotoran sapi dan liimbah cair tempe. Sosialisasi ini dilaksanakan guna meningkatkan wawasan masyarakat terhadap pengelolaan limbah yang ada disekitar mereka khususnya limbah kotoran ternak sapi, dan limbah tempe.
Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan pada hari senin, 8 Juli 2024 selain dihadiri oleh masyarakat Desa Rambipuji juga dihadiri oleh Kepala Desa Rambipuji, dan Dosen Pembimbing dari Fakultas Teknik Universitas Jember. Pemberian materi diberikan oleh mahasiswa dari Tim Promahadesa Rambipuji terkait pemanfaatan limbah baik dari dampak dan bahaya yang ditimbulkan, manfaat adanya pengelolaan limbah, konsep dan cara bagaimana pengelolaan, serta pengimplementasiannya yang ada pada lingkungan sekitar di Desa Rambipuji yang dilihat dari potensi dan permasalahan yakni mengenai limbah kotoran ternak sapi dan tempe yang dapat dimanfaatkan menjadi biogas sebagai bahan bakar energi terbarukan.
Sosialisasi ini juga sebagai forum diskusi bersama masyarakat dan Mahasiswa Tim Promahadesa Rambipuji mengenai bagaimnaa pengelolaan limbah dan program biogas yang nantinya akan dibuat dan dijalankan oleh Tim Promahadesa. Masyarakat tampak antusias mengikuti kegiatan sosialisasi, dan berdiskusi bersama. Diharapkan sosialisasi ini dapat menjadi salah satu wadah bagi masyarakat untuk menambah wawasan mengenai pengelolaan limbah dan memotivasi masyarakat untuk menyadari pentingnya pengelolaan limbah yang mana akan berdampak pada sekitar, serta masukan dan saran yang diberikan oleh masyarakat dapat memberi kelancaran program kegiatan Tim Promhadesa yang akan dilaksanakan selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H