Tim Promahadesa Rambipuji Universitas Jember mengubah limbah cair tempe dan kotoran sapi menjadi produk Biogas sebagai hasil penerapan teknologi tepat guna untuk alternatif energi berkelanjutan. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Rambipuji Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember-
Desa Rambipuji merupakan desa dengan pusat kepadatan tertinggi di Kecamatan Rambipuji, desa ini juga terkenal sebagai tempat usaha pembuatan tempe paling enak yang telah ditekuni secara turun temurun. Selain itu populasi ternak yang unggul terutama ternak sapi potong juga menjadi potensi pada desa ini. Namun dari potensi tersebut juga terdapat permasalahan yang ditimbulkan. Setelah melakukan observasi di Desa Rambipuji khususnya pada beberapa industri tempe dan masyarakat yang memiliki ternak sapi, Tim Promahadesa melihat pada limbah yang ditimbulkan pada usaha tempe dari kotoran sapi yang dihasilkan. Berdasarkan hasil survei dan observasi limbah yang ditimbulkan dari pembuatan tempe dan ternak sapi tidak dikelola dengan baik dan tepat. “Limbah ini di buang ke cempolong (parit), nah dari parit itu nanti langsung ngarah ke sungai” terang salah satu pegawai industri tempe. Hasil wawancara juga menyimpulkan bahwa limbah cair tempe yang dibuang tidak dilakukan penyaringan atau dikelola terlebih dahulu yang mana air limbah ini dapat juga dapat mencemari pertanian sehingga berdampak terhadap penurunan kualitas hasil panen. Tak hanya pada industri tempe, limbah ternak sapi berupa kotoran sapi juga hanya didiamkan saja dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Hal ini menimbulkan bau yang tidak sedap yang dapat mengganggu warga sekitar selain itu jika dibiarkan kotoran sapi dapat menyumbang pemanasan global karena mengandung gas metana (CH4) yang menjadi gas rumah kaca yang paling melimpah kedua setelah karbondioksida (CO2).
Maka tercipta program pengabdian mahasiswa berdesa dari Universitas Jember yang dibentuk secara berkelompok, salah satunya kelompok Promahadesa Rambipuji yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan tersebut serta sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat Desa Rambipuji, Tim Promahadesa membentuk program dari pengimplementasian teknologi tepat guna di Desa Rambipuji yang berfokus pada pengelolaan limbah cair tempe dan kotoran ternak sapi berupa Biogas – Bioreaktor. Diharapkan dengan adanya program yang dilaksanakan oleh mahasiswa Promahadesa dapat membantu mengatasi permasalahan limbah yang ada agar bernilai ekonomis, memberikan wawasan kepada masyarakat terkait pengelolaan limbah secara tepat, menciptakan lingkungan yang sehat, dan sebagai alternatif energi terbarukan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak gas LPG. Berbagai kegiatan dirancang guna mendukung program pengabdian masyarakat. Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa Promahadesa Rambipuji diantaranya uji coba, sosialisasi pemanfaatan limbah, pembuatan biogas dan reaktor, pelatihan pembuatan biogas, dan yang terakhir ialah evaluasi.
Uji coba pembuatan biogas merupakan kegiatan awal yang dilakukan mahasiswa Promahadesa Rambipuji setelah melakukan observasi lapangan di Desa Rambipuji yang dilakukan salam satu bulan. Kegiatan uji coba dilakuan sebelum melakukan pemaparan kepada masyarakat desa guna mengetahui perbandingan bahan baku yang tepat dan meminimalisir risiko yang terjadi saat pembuatan biogas. Uji coba pembuatan biogas dilakukan di Laboratorium Fakultas Teknik dengan menggunakan bahan baku dari limbah cair kecutan tempe dan kotoran sapi. Proses pembentukan gas (fermentasi) membutuhkan waktu selama 4 minggu. Setelah 4 minggu Tim Promahadesa mengecheck kembali percobaan biogas dari beberapa perbandingan antara kotoran sapi dan air kecutan tempe untuk melihat perbandingan mana yang menghasilkan gas terbaik. Dari hasil uji coba didapatkan bahwa perbandingan 70 (Kotoran Sapi) : 30 (Air Kecutan Tempe) yang memiliki nyala warna api berwarna biru, ini tandanya uji nyala api pada percobaan biogas memiliki kualitas baik sehingga terjadi pembakaran dengan sempurna.
Setelah melakukan kegiatan uji coba, selanjutnya melakukan sosialisasi pemanfaatan limbah yang akan dilaksanakan di Aulia Kantor Balai Desa dengan target sosialisasi kepada masyarakat Desa Rambipuji untuk memberikan pemahaman mengenai pemanfataan pengelolaan limbah, dengan penanganannya langsung pada permasalahan yang ada di lingkungan sekitar masyarakat dalam hal ini limbah cair tempe dan kotoran ternak sapi. Kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan biogas dan reaktornya untuk selanjutnya melakukan pelatihan pembuatan biogas kepada masyarakat mengenai tata cara pembuatan biogas sampai langsung pada penggunaannya pada kompor gas. Pelatihan pembuatan biogas ini diharapkan dapat memberi nilai ekonomis dan materil serta dapat berjalan berkelanjutan kepada masyarakat Desa Rambipuji. Kegiatan terakhir berupa evaluasi untuk mendapat kesimpulan terkait kinerja dan hasil akhir. Tahap evaluasi sebagai refleksi terhadap apa yang telah dilakukan sehingga menghasilkan solusi yang dapat dijadikan sebagai acuan pengembangan program serta menjadi menjadi program berkelanjutan yang dapat diterapkan pada Masyarakat lainnya di Desa Rambipuji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H