Kampus Mengajar adalah bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM. Tujuan dari  kampus mengajar itu sendiri adalah memberi mahasiswa kesempatan untuk lebih mengeksplor belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar perkuliahan atau diluar kampus. Dimana nantinya, mahasiswa akan dibekali dengan beragam keahlian serta keterampilan dengan menjadi mitra guru dalam rangka pengembangan model pembelajaran, serta menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran. Upaya tersebut akan berdampak pada penguatan pembelajaran literasi dan numerasi di sekolah, seperti dikutip dari Pusat Informasi Kampus Merdeka Kemdikbud pada Selasa (3/1/2023).
Salah satu sekolah sasaran pada Kampus Mengajar 4 adalah SMP Istimewa yang beralamat di Jl. Tmp. Taruna No.29C, RT.001/RW.001, Sukaasih, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15111. SMP Istimewa merupakan sekolah formal yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sejak tahun 1984. Sekolah tersebut dibentuk untuk memberikan hak pendidikan kepada anak binaan yang sedang menjalani masa pidana. Ini merupakan penugasan pertama program Kampus Mengajar di LPKA.
Dalam menjalankan penugasan Kampus Mengajar di sekolah SMP Istimewa terdapat 4 anggota mahasiswa  dari  kampus yang berbeda yaitu Aulia Turohmah dari Universitas Indraprasta PGRI, Aurelia Titania Nur Sulistiowati dari Universitas Esa Unggul, Salman Shalahuddin dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, Salahuddina Al 'Ayubi dari Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, dan dengan 1 dosen pembimbing lapangan (DPL) yaitu Bapak Arry Patriasurya Azhar.,M.Kom yang merupakan dosen dari Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Saat ingin memulai program kampus mengajar di SMP Istimewa banyak menimbulkan pro dan kontra namun saya beserta kelompok akhirnya melanjutkan program Kampus Mengajar di sekolah tersebut.
Setelah mengikuti pembekalan Kampus Mengajar kami melakukan sebuah observasi ke sekolah SMP Istimewa Tangerang bersama dengan dosen pembimbing lapangan. Dalam observasi tersebut kami sangat disambut baik oleh pihak sekolah. Setelah itu kami mulai merencanakan dan menyusun program yang nantinya akan dijalankan dalam masa penugasan Kampus Mengajar 4.
Program yang kami laksanakan pada penugasan Kampus Mengajar 4 di SMP Istimewa Tangerang yaitu berupa program literasi, numerasi, adaptasi teknologi serta membuat aktifitas rutin siswa.
Adapun program literasi yang sudah dilakukan yaitu membaca buku diperpustakaan, pembelajaran literasi melalui permainan ular tangga sains yang dibuat bersama siswa dengan menggunakan games pembelajaran lebih seru dan siswa menjadi tidak cepat bosan, pembelajaran literasi dengan belajar diluar kelas dimana hal tersebut dapat membentuk karakter siswa lebih peduli terhadap lingkungan, pembelajaran literasi menggunakan mind mapping yang bertujuan dapat membentuk sikap kerja sama siswa dan membentuk pola pikir dalam menyelesaikan masalah, membuat hiasan kelas, menonton film serta menelaah unsur intrinsik dan ekstrinsik dari film yang sudah ditonton oleh siswa.
Program numerasi yang sudah dilakukan yaitu pembelajaran matematika dengan menggunakan games seperti teka teki silang dan ludo math yang dibuat bersama siswa dengan pembelajaran matematika dengan cara seperti itu siswa menjadi lebih antusias dan pastinya sangat menyenangkan bagi siswa, membahas materi matematika, pembelajaran numerasi dengan permainan dalam olahraga yaitu dengan menghubungkan kedalam materi matematika.
Program adaptasi teknologi yang sudah dilakukan yaitu mengenalkan siswa dengan pembelajaran menggunakan proyektor, adapatasi teknologi dengan media digital pembelajaran, adaptasi teknologi dengan menggunakan video pembelajaran, adaptasi teknologi dengan permainan kuis online, serta kami juga membantu administrasi sekolah.
Program menciptakan aktifitas rutin siswa yang sudah dilaksanakan  yaitu tadarus Al-Qur'an setiap pagi hari sebelum pembelajaran dimulai dan dilanjutkan dengan membaca Asmaul Husna, menyanyikan lagu dimensi profil pelajar pancasila sebelum memulai pembelajaran hal tersebut dilakukan untuk menandakan para siswa mulai mengikuti kurikulum merdeka belajar.
