Bakso merupakan produk olahan berbasis gel dengan bahan dasar daging giling yang berbentuk bulat. Bahan baku pembuatan bakso bisa berupa daging sapi, ayam ataupun daging ikan. Produk olahan daging ini bersifat kenyal. Selain bahan dasar daging, pembuatan bakso juga ditambahkan dengan bahan tambahan lainnya seperti tepung dan bumbu-bumbu sebagai penambah rasa. Proses pemasakan bakso dilakukan dengan cara pemanasan bertingkat sesuai suhu dan waktu yang telah ditentukan. Proses pembuatan bakso yaitu melalui proses penyiangan, pencucian, Â pemisahan daging dari tulang, duri dan kulit, pelumatan daging, pencampuran dengan bahan tambahan dan bumbu, pembentukan bakso menjadi bulat, perebusan 1 dengan suhu 40-70 oC selama 10-20 menit dan perebusan 2 dengan suhu 90-100 oC hingga mengapung, pendinginan, pengemasan dengan vaccum sealer, penyimpanan pada suhu -18oC. Bakso menjadi makan favorit masyarakat indonesia. Rata-rata pertumbuhan angka konsumsi bakso per kapita per tahun pada tahun 2014 - 2018 sebesar 17,612%. Akan tetapi masyarakat perlu tahu bahwa bakso terbagi menjadi 2 macam yaitu bakso daging dan bakso ikan.Â
Bakso berbahan dasar daging ternak disebut juga dengan bakso daging. Bakso daging terbagi menjadi 2 klasifikasi yaitu bakso daging dan bakso da ging kombinasi. Bakso daging merupakan bakso yang berbahan dasar daging minimal 45% sedangkan bakso daging kombinasi merupakan bakso dengan daging minimal 20%. Â Konversi bahan baku bakso (sapi) menjadi bakso daging sebesar 74%. Adapun syarat mutu bakso daging yaitu memiliki rasa dan aroma khas daging baik sapi maupun ayam, warna yang normal, tekstur yang kenyal. Adapun kandungan gizi bakso daging yaitu sebagai berikut (1) Kadar air maks. 70%; (2) Kadar protein min. 8%; (3) Kadar lemak maks. 10%; (4) Kadar abu maks. 3%.
Bakso ikan merupakan produk olahan berbahan dasar hasil perikanan yang berupa lumatan daging ikan (surimi) dengan komposisi sebesar 40% dicampur dengan tepung dan bahan-bahan tambahan lainnya yang berbentuk bulat dan mengalami pemasakan. Bahan baku bakso ikan yaitu semua jenis ikan baik dari hasil penangkapan maupun budidaya yang berupa ikan segar, ikan beku, maupun tetelan daging ikan. Konversi bahan baku bakso (ikan) menjadi bakso ikan sebesar 60%. Bakso ikan memiliki kenampakan yang halus, tidak berongga, cerah spesifik jenis, bebas dari sisik, tulang dan duri, memiliki bau yang spesifik ikan, rasa spesifik ikan, dan bertekstur padat, kenyal dan kompak. Adapun kandungan gizi bakso ikan yaitu sebagai berikut (1) Kadar air maks. 60%; (2) Kadar Protein min. 9%; (3) Kadar abu maks. 2%; (4) Kadar lemak maks. 1%; (5) Hisatamin (khusus ikan jenis Scombroidae) maks. 100 mg/kg.Â
Referensi :
Badan Standarisai Nasional (BSN). 2014. SNI 3818:2014 tentang Bakso Daging.
Badan Standarisai Nasional (BSN). 2014. SNI 3818:2014 tentang Bakso Ikan
Kementerian Pertanian. 2018. Statistik Konsumsi Pangan Tahun 2018. [http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/epublikasi/StatistikPertanian/2018]
Kementerian Pertanian. 2019. Analisis Ketersediaan Pangan: Neraca Bahan Makanan Indonesia 2017-2019. Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H