Liburan semester lalu, aku dan keluargaku mengunjungi  Panorama Bukittinggi, Sumatera barat. Salah satu tempat wisata terkenalnya yaitu Lubang Jepang. Tempat ini adalah salah satu situs bersejarah yang menjadi saksi bisu masa penjajahan Jepang di Indonesia.
Awalnya aku ragu, pasti liburan ditempat bersejarah itu membosankan. Ternyata tidak.
Disana kami memulai aktivitas dengan berfoto-foto, saudara-saudaraku asik mengejar monyet disana dan juga jajan makanan ringan.
Setelah asik berfoto, pamanku mengajak kami mengunjungi Lubang Jepang. Paman bertanya kepadaku dan adikku "Suci sama Rizqi udah pernah ke Lubang Jepang". Sontak kami berdua serentak menggelengkan kepala membuat paman terkekeh.
Kami pun mulai berjalan menuju ke lokasi. Sesampai di sana, kami bertemu seorang pemandu wisata bernama Pak Budi yang menawarkan jasanya untuk menemani kami menjelajahi terowongan bersejarah itu.
Sepupuku Icin bertanya kepada Pak Budi "Pak apa dibawah sana menyeramkan?". Pak Budi tertawa dan menjawab "tentu tidak, selama kita menjelajahi lubang jepang pasti akan menyenangkan dan gelap disana jadi tidak menyeramkan".
Ketika kami memulai perjalanan masuk, udara dingin dan bau lembab langsung terasa. Pak budi mulai menceritakan sejarah dibuatnya Lubang Jepang. Aku jadi mendapatkan banyak alasan berlibur sambil belajar ternyata menyenangkan.
1) Belajar sejarah langsung ditempatnya
Saat memasuki Lubang jepang, pemandu wisata menjelaskan sejarah terowongan ini dibangun dengan tenaga kerja paksa pada masa penjajahan Jepang. Melihat langsung terowongan gelap dan sempit itu membuat aku memahami penderitaan rakyat indonesia saat itu. Hal ini tidak dapat dirasakan hanya dengan membaca buku.
2)Suasana unik yang disuguhkan
Bukan hanya situs bersejarah, Lubang jepang juga memiliki suasana yang menegangkan. Pencahayaan yang remang-remang dan udara dingin menambah kesan misterius pada terowongan ini. Menjadikan suasana perjalanan berkesan dan tidak membosankan.