Mengapa kesan pertama begitu berpengaruh terhadap cara kita menilai seseorang?
Fenomena itu disebut sebagai Halo Effect yaitu bias kognitif di mana kesan pertama seseorang tentang individu atau objek memengaruhi penilaian terhadap sifat-sifat lainnya. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Psikolog Edward Thorndike melalui eksperimennya pada tahun 1920-an. Misalnya, seseorang yang terlihat rapi dan berpakaian profesional cenderung dianggap lebih kompeten, meskipun kita belum mengetahui kemampuan sebenarnya.
Contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari adalah saat kita bertemu seseorang yang ramah dan murah senyum. Kesan ini sering kali membuat kita berasumsi bahwa orang tersebut juga jujur dan baik hati, meskipun kita belum mengenalnya lebih dalam.
Otak manusia secara alami cenderung membuat generalisasi untuk menyederhanakan informasi yang kompleks. Ketika bertemu seseorang untuk pertama kalinya, kita menggunakan kesan awal sebagai dasar untuk menilai karakteristik lainnya. Fenomena ini terjadi karena otak kita mencoba menghemat energi dengan mengandalkan informasi yang mudah diakses, sebuah mekanisme yang dikenal sebagai bias kognitif.
Menurut penelitian, daya tarik fisik sering kali menjadi faktor dominan dalam pembentukan kesan pertama. Orang yang menarik secara fisik lebih cenderung dianggap memiliki karakteristik positif lainnya, seperti kecerdasan atau kebaikan (Pasha-Zaidi, 2015). Selain itu, gaya berpakaian juga memainkan peran penting dalam membentuk kesan pertama, sebagaimana dijelaskan oleh teori penilaian sosial yang menunjukkan bahwa nilai budaya dan norma masyarakat memengaruhi cara seseorang dinilai.
Kesan pertama memiliki pengaruh besar dalam membentuk pandangan kita terhadap seseorang. Dalam interaksi sosial, kesan pertama bisa menjadi penentu apakah hubungan akan berkembang lebih jauh. Hal ini juga berlaku di dunia profesional, di mana kesan awal dapat menentukan apakah seseorang dianggap layak untuk diberi kesempatan kerja atau promosi.
Beberapa faktor yang memengaruhi kesan pertama meliputi:
- Penampilan fisik: Cara berpakaian, kebersihan diri, dan ekspresi wajah.
- Bahasa tubuh: Postur tubuh, gestur tangan, dan kontak mata.
- Nada suara: Intonasi, volume, dan cara berbicara.
Dampak Halo Effect dalam Berbagai Bidang :
Pendidikan
Guru dan dosen sering kali tidak sadar dipengaruhi oleh Halo Effect. Seorang siswa yang sopan dan rajin mungkin dinilai lebih pintar, meskipun prestasi akademiknya tidak selalu mencerminkan hal itu. Sebaliknya, siswa dengan perilaku kurang menyenangkan bisa saja diremehkan, meskipun memiliki potensi besar.