Nama : Aulia Safinatul Maulidiyah
Nim : I02219007
FINAL EXAM HUMAN SECURITY
Dampak Vaksin Covid 19 Terhadap Masyarakat Indonesia
Dalam studi keamanan manusia, terdapat banyak unsur keamanan yang ada di dalamnya. Seperti, keamanan ekonomi, keamanan Kesehatan, keamanan politik, keamanan lingkungan, dan masih banyak lagi. Keamanan manusia sangat erat hubungannya dengan hak asasi manusia (HAM), keduanya sama -- sama menjunjung tinggi keadilan dan hak manusia.
      Sehubung dengan studi keamanan manusia, saya akan membahas tentang dampak Vaksin Covid'19 terhadap masyarakat Indonesia, yang termasuk dalam konteks "keamanan kesehatan". Kesehatan merupakan salah aspek penting bagi manusia untuk melakukan berbagai aktivitas yang diinginkan. Virus Corona merupakan penyakit menular yang menimbulkan infeksi pneumonia yang mengakibatkan radang paru -- paruh. Infeksi pneumonia ini banyak ditemukan pada pasar hewan ekstrim yang berada di kota Wuhan, China. Karena penularannya yang sangat cepat dapat menyerang hewan dan juga manusia. Obat dari virus ini juga belum diketahui secara pasti, sehingga virus ini dengan cepatnya menyebar ke seluruh penjuru dunia, tak terkecuali juga Indonesia. Indonesia telah terkena dampak virus Corona sejak dua tahun belakangan. Hal ini merupakan suatu ancaman serius bagi masyarakat Indonesia, karena tak hanya menimbulkan ancaman krisis kesehatan saja, tetapi juga mengancam krisis perekonomian yang dapat menguji pertahanan hidup manusia dalam jangka panjang dengan kondisi seperti saat ini.
Menghadapi ancaman seperti saat ini, dibutuhkan tanggapan dan kebijakan khusus dari pemerintah dan juga dukungan masyarakat untuk mencegah penyebaran Virus Corona. Seperti di berlakukan sistem lockdown atau PPKM, melarang adanya suatu kegiatan yang menyebabkan kerumunan, menghimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan serta kesehatan, selalu mengenakan masker, dan meminimalisir sentuhan secara langsung.
Meskipun virus ini belum ditemukan obatnya, namun masih ada harapan untuk bisa sembuh dari paparan covid dengan menggunakan beberapa rangkaian pengobatan seperti isolasi mandiri, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan lain sebagainya. Pada awal tahun 2021 Pemerintah Indonesia telah membuat kebijakan baru untuk mengatasi penyebaran pandemi melalui pemberian Vaksin massal  Covid 19.
Seperti Sinovac, Moderna, dan lain sebagainya yang dikhususkan untuk pencegahan Covid, guna untuk meningkatkan kekebalan imunitas seseorang. Menghadapi situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, para aktor kesehatan Internasional seperti ACTIV (Accelerating COVID-19 Therapeutic Interventions and Vaccines), dan US National Institutes of Health (NIH), telah sepakat menyatukan kemampuan mereka untuk membuat vaksin Covid 19,dan menguji keefektifannya. Sebelumnya, Tiongkok telah membuktikan bahwa vaksin tersebut dapat diandalkan sebagai pencegah penyebaran virus dan dinyatakan akurat. Kemudian, pemerintah Indonesia juga mengimpor vaksin untuk Kesehatan masyarakatnya.
Vaksinasi di Indonesia dilakukan beberapa kali secara bertahap, yakni tahap 1, tahap 2, tahap 3. Sebelum vaksin disuntikkan ke tubuh masyarakat, vaksin telah di uji keamanannya melalui percobaan tubuh beberapa relawan pada akhir tahun 2020 di Bandung. karena efektivitas vaksin hanya bertahan sampai kurang lebih 1 sampai 3 bulan dan itu pun tak menjamin 100% seseorang yang telah di vaksin tidak akan terkena corona. Tetapi vaksinasi massal dinilai efektif mengurangi sedikit dampak dari pandemi. Berbagai cara masyarakat mendapatkan vaksinasi, dari yang di berikan secara gratis oleh pemerintah (seperti para pegawai negri sipil, dan karyawan pabrik ), ada juga masyarakat yg membeli vaksin sendiri.
Pemerintah Indonesi memasang target 1 juta jiwa yang akan di vaksinasi per Juni. Jumlah penerima vaksin bisa dikatakan masih sedikit, mengetahui hal ini, Pemerintah Indonesia membut peraturan baru tentang vaksin yang terdapat pada keputusan Presiden Nomor 14 Tahun 2021 ayat 13A angka 4 menyatakan "akan dikenakan denda sebesar 5 juta rupiah, denda ini diutamakan untuk para pegawai negri sipil, dan juga tenaga kerja di bidang kesehatan.