Mohon tunggu...
auliarezadamayanti
auliarezadamayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya tertarik dengan bidang kependidikan dan anak-anak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tokoh Pahlawan? Sastra Anak? Bagaimana Korelasi Keduanya dalam Membantu Pendidikan Karakter dan Moralitas Peserta Didik Sekolah Dasar?

2 Desember 2024   09:21 Diperbarui: 2 Desember 2024   10:12 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Membahas mengenai karakter dan moralitas, kita semua paham bahwa karakter dan moralitas sangat penting untuk dibiasakan dan diajarkan sedari dini. Salah satu jenjang usia yang harus difokuskan yaitu usia anak Ketika berada di usia anak sekolah dasar. Usia anak sekolah dasar adalah masa yang sangat krusial untuk menanamkan nilai, karakter dan moralitas agar dewasa nanti menjadi pribadi yang tumbuh dengan nilai luhur. Usia anak ini tergolong sebagai usia yang sangat labil karena mudah sekali dalam menerima informasi baik positif maupun negatif. Apa yang didapat Ketika usia anak maka itu akan menentukan perkembangan intelektual maupun moral anak saat dewasa nanti. Salah satu yang bisa diterapkan di lingkungan sekolah dasar adalah memasukkan sastra anak ini kedalam kurikulum sekolah sehingga anak bisa mendapatkan ilmu secara langsung dari karya sastra anak yang ia ambil.

Membahas mengenai karakter dan moralitas, kita semua paham bahwa karakter dan moralitas sangat penting untuk dibiasakan dan diajarkan sedari dini. Salah satu jenjang usia yang harus difokuskan yaitu usia anak Ketika berada di usia anak sekolah dasar. Usia anak sekolah dasar adalah masa yang sangat krusial untuk menanamkan nilai, karakter dan moralitas agar dewasa nanti menjadi pribadi yang tumbuh dengan nilai luhur. Usia anak ini tergolong sebagai usia yang sangat labil karena mudah sekali dalam menerima informasi baik positif maupun negatif. Apa yang didapat Ketika usia anak maka itu akan menentukan perkembangan intelektual maupun moral anak saat dewasa nanti. Salah satu yang bisa diterapkan di lingkungan sekolah dasar adalah memasukkan sastra anak ini kedalam kurikulum sekolah sehingga anak bisa mendapatkan ilmu secara langsung dari karya sastra anak yang ia ambil.

Sastra anak memiliki karakteristik tersendiri yang membedakan dengan sastra umum. Penciptaan sastra anak disesuaikan dengan kapasitas intelektual dan psikologi usia anak. Bahasa yang digunakan dalam sastra anak juga harus sesuai dengan Tingkat penguasaan dan kematangan Bahasa anak. Kandungan dalam sastra anak lebih banyak mengandung berbagai ciri kehidupan anak-anak, contohnya seperti pertemanan, persahabtan, cinta kepada orang tua, kasih sayang, maupun alam seisinya. Walaupun sastra anak memiliki ciri khas tersendiri ini, namun sastra anak tetap bisa dinikmati oleh siapa saja, tidak memandang usia dewasa maupun usia anak karena nilai yang terkandung didalamnya dapat dimanfaatkan oleh siapapun. Namun Ketika membahas sastra umum, belum tentu anak dapat memahami sastra tersebut karena Bahasa yang digunakan dan kapasitas intelektual serta psikologinya tidak dikhususkan untuk anak. Sehingga untuk sastra umum anak-anak belum bisa untuk mendalaminya lebih jauh. Oleh karena itu, penting untuk diciptakan sastra anak terlebih untuk menunjang tumbuh kembangnya agar ditanamkan nilai-nilai yang baik.

Sastra anak mempunyai nilai tersendiri dalam setiap karya sastranya. Nilai yang dapat diambil salah satu nya yaitu kepahlawanan dari cerita tokoh-tokoh pahlawan. Kepahlawanan dalam sastra anak dapat dijumpai dalam bentuk cerita, komik, drama, maupun puisi. Contoh cerita tentang kepahlawanan terdapat dalam buku Mutiara Tanah Aron (2018). Buku ini mengisakan tentang perjanjian seorang anak bernama Gede Wira dengan kakeknya yang merupakan seorang pejuang dalam pertempuran di Tanah Aron. Gede Wira memiliki tekad yang sangat kuat untuk memenuhi janji kepada kakeknya.

Gede Wira merupakan seorang anak yang mendapatkan julukan Mutiara Tanah Aron karena kegigihannya dalam belajar dan selalu semangat untuk bangkit dalam setiap hambatan dan kegagalan. Gede Wira duduk di bangku kelas V SD di sebuah desa di kaki Gunung agung. Ia merupakan seorang anak yang penuh akan raihan prestasi di sekolahnya. Gede Wira biasa menjadi pemimpin upacara Ketika pelaksanaan upacara di hari senin. Kemudian Gede Wira juga terpilih menjadi perwakilan sekolahnya untuk mengikuti lomba puisi. Gede Wira mempunyai semangat yang sangat tinggi dan ia bukan merupakan seorang yang gampang menyerah. Suatu hari Ketika hari pelaksanaan lomba puisi tiba, cuaca di lingkungan Gede Wira sangat tidak mendukung. Tiba-tiba saja hujan turun dengan sangat deras dan menyebabkan air Sungai di dekat rumahnya hampir meluap. Namun dengan kondisi cuaca yang tidak mendukung tadi, Gede Wora tetap berusaha untuk menyeberang sungai dengan kemampuan berenangnya. Hujan yang sangat deras itu tidak menyurutkan semangat Gede Wira dan dengan gigihnya ia menyeberangi Sungai dengan berani dan berhati-hati. Gede Wira berhasil tiba di lokasi lomba puisi dengan selamat. Ia mendapatkan urutan terakhir diperlombaan karena perjalanan menuju Lokasi perlombaan yang tidak mudah, namun dengan semangatnya yang masih berkobar dan tidak padam, ia berani untuk tetap tampil dan menunjukkan yang terbaik. Ia adalah anak yang hebat, dengan kegigihannya tersersebut pada akhirnya Gede Wira memperoleh nilai jauh lebih tinggi dibandingkan dengan peserta yang lain. Oleh karena ia mendapat perolehan nilai yang sangat tinggi, Gede Wira meraih juara diperlombaan tersebut.

Kisah Gede Wira tadi dapat menjadi Pelajaran yang bisa diambil oleh anak-anak. Dengan semangat yang tinggi, keberanian dan kegigihan Gede Wira merupakan tokoh yang bisa dikagumi dan dicontoh oleh anak-anak yang membaca kisahnya. Ini merupakan suatu hal yang harus diamati bahwa sebegitu pentingnya sastra anak untuk menemani tumbuh kembang individu anak. Kisah yang sangat luar biasa harus senantiasa dibiasakan untuk diberkan kepada anak-anak agar mereka bisa menyambil contoh yang baik dan mengajarkan kepada mereka mana yang baik atau positif dan mana yang buruk atau negative. Hal ini merupakan korelasi antara tokoh pahlawan dalam sastra anak dan korelasinya untuk memupuk moralitas dan karakter anak.

Buku tersebut merupakan salah satu contoh dari sastra anak yang mengandung nilai kepahlawanan.  Ada banyak jenis sastra anak lain yang dapat digunakan untuk memberikan Pendidikan kepada anak. Selain buku, nilai-nilai tersebut juga bisa dikemas dalam drama, puisi, cerita, maupun komik yang banyak peminatnya dari usia anak. Drama dapat disajikan dalam bentuk pagelaran kecil maupun Pendidikan luar sekolah, buku, cerita dan komik dapat disajikan di perpustakaan dan puisi dalam dimasukkan kedalam pembelajaran kelas.

Jika difokuskan pada sekolah dasar, dalam kesehariannya bisa diterapkan kepada peserta didik berupa budaya literasi. Budaya literasi ini dapat diterapkan sebelum pembelajaran dimulai sehingga peserta didik bisa mengeksplorasi lebih banyak buku sastra anak dan peserta didik dapat mengambil Pelajaran dari buku yang dibaca. Pembiasaan ini bisa dilakukan setiap hari dan diberi waktu 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Walaupun dengan 15 menit setiap harinya, ini akan membentuk kebiasaan kepada peserta didik untuk membudayakan literasi dan agar peserta didik terbiasa dan gemar membaca buku. Sekolah juga dapat menyediakan perpustakaan yang ramah anak sehingga anak juga akan rajin ke perpustakaan untuk membaca buku dan bersemangat untuk mencari lebih banyak buku yang akan ia baca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun