(PENDAHULUAN)
1.1 Latar Belakang
Penggunaan media sosial saat ini tentunya tidak lepas dari segala kegiatan di masyarakat modern. Dengan adanya media sosial sebagai ruang interaksi bagi masyarakat ini adalah salah satu bentuk dari pemanfaatan media sosial mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, sampai whatsapp. Khususnya media sosial seperti Instagram yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat. Media sosial Instagram adalah media yang memfasilitasi penggunanya untuk dapat posting foto, video juga berbagai efek untuk terlihat lebih menarik, dan disediakan kolom comment dan like.
Dengan adanya internet sebagai media baru yang juga memiliki berbagai kelebihan untuk menyediakan informasi secara luas dan aktual. fitur-fitur yang tersedia dalam internet seperti jejaring sosial blog, Skype, dan social network ini membuat para penggunanya mudah untuk melakukan berkomunikasi ataupun mengakses segala informasi. Internet ini memiliki dampak yang besar sehingga penggunanya merasa nyaman dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Karena internet dapat digunakan secara mudah untuk berkomunikasi ataupun mencari informasi (Ardianto dkk, 2007:151).
Salah satu dari jejaring sosial yaitu adanya Instagram ini merupakan aplikasi social network dengan skala besar yang menyediakan berbagai fungsi untuk masyarakat dapat mengembangkan segala karya yang dimiliki. Seperti Instagram juga menyediakan berbagai fitur untuk dapat mengubah foto, video yang disertai oleh berbagai efek, juga terdapat kolom comment dan like. Instagram ini dikembangkan oleh Kevin Systrom dan Mike yang bergabung dalam suatu perusahaan yang bernama Burbn Inc.
Seperti yang dikutip dari detik.com terdapat jumlah pengguna media sosial khususnya Instagram terdapat 85 juta jumlah pengguna yang cukup populer di masyarakat Indonesia. Dengan mengetahui perkembangan media sosial Instagram yang banyak memiliki peminat sebagai media interaksi atau komunikasi terhadap sesama pengguna jejaring sosial.
Menurut Laquey (1997) bahwa komunikasi massa yaitu komunikasi melalui internet yang merupakan jaringan secara luas dari berbagai kalangan sehingga dapat mengakses informasi secara mudah (Ardianto, 2007:150). Laquey juga berpendapat dalam (Ardianto, 2007:152) bahwa hal yang mendominasi dari teknologi komunikasi adalah dari tingkat interaksi juga kecepatan bagi pengguna untuk mengakses pesan atau informasi. Dalam Rahmat (2005: 186) bahwa komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa kepada sejumlah masyarakat.
Menurut Dominick (1996) dalam berkomunikasi massa tentunya memiliki sebuah runtutan yang kompleks seperti penyebaran pesan kepada public yang sifatnya berskala besar juga mudah tersebar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah serangkaian kegiatan seseorang dalam mengirim pesan kepada public atas perantara kemudian disebarkan kepada khalayak bersifat heterogen dan luas.
Dengan adanya berbagai perkembangan terhadap media sosial khususnya Instagram di Indonesia ini menjadi media sosial yang sangat populer karena dari keseluruhan fungsi fitur dapat dengan mudah digunakan dan dimengerti oleh berbagai kalangan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan interaksi di media sosial Instagram melalui pendekatan secara ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Filsafat komunikasi berpengaruh dalam kegiatan interaksi di media sosial yang di mana terdapat tiga pendekatan seperti ontologi membahas tentang keberadaan, epistemologi membahas tentang berbagai pengetahuan secara empiris, dan aksiologi tentunya dapat menghasilkan berbagai nilai atau manfaat di dunia nyata maupun dunia maya. Sehingga Interaksi yang terjadi dalam media sosial ini dapat direpresentasikan oleh seluruh pengguna untuk dapat berinteraksi, mengakses informasi, berkolaborasi, juga berkomunikasi dalam berbagai ruang sosial secara online.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana Hubungan Interaksi Dimedia Sosial Instagram Ditinjau Dari Pendekatan Secara (Ontologi, Epistemologi, Dan Aksiologi) ?
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui hubungan Interaksi Dimedia Sosial Instagram yang dihubungkan melalui Pendekatan Secara (Ontologi, Epistemologi, Dan Aksiologi).
(PEMBAHASAN)
Dengan adanya perkembangan teknologi yang terjadi dari perkembangan digital mempengaruhi konvergensi media sehingga berpengaruh pada ruang lingkup media sosial sebagai interaksi di kalangan masyarakat. Salah satu media sosial yang sangat populer saat ini adalah Instagram. Berkaitan dengan filsafat komunikasi melalui teori komunikasi yaitu memberikan sudut pandang secara luas terhadap aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi khususnya ini berpengaruh pada hubungan interaksi di media sosial instagram.
2.1 Filsafat Ilmu Komunikasi
Louis O. Kattsoff dalam bukunya yang berjudul "Elements of philosophy" Mengemukakan bahwa filsafat adalah perenungan, yaitu salah satu jenis kegiatan berpikir meliputi segala keraguan, banyak pertanyaan, dihubungkan dalam satu gagasan terhadap lainnya, dan dan sebagai usaha untuk mencari jawaban yang lebih baik. Filsafat sebagai pemikiran untuk mencari jawaban, keruntutan Dan pengetahuan agar dapat diperoleh suatu pengertian. Tujuan dari filsafat adalah tentang mencari pengetahuan sebanyak mungkin untuk memberikan penilaian terhadap pengetahuan yang didapat juga hakekatnya tentang mengatur semua hal dalam sistematik dan dengan filsafat kita dapat Mencapai pemahaman kepada tindakan yang lebih baik. Adapun tiga aspek dalam filsafat ilmu Komunikasi yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Berikut Penjelasannya :
- Ontologi : Adalah filsafat ilmu yang berkaitan dengan suatu keberadaan atau wujud tentang suatu fenomena yang ingin kita ketahui. berkaitan dengan ilmu pengetahuan sosial ontologi tentunya berkaitan dengan interaksi sosial. Menurut Stephen Little John ontologi adalah menganalisis semua pengetahuan dari gagasan yang kita peroleh tentang suatu keadaan realitas dalam arti ilmu sosial ontologi juga memiliki ruang eksistensi kemanusiaan dan secara universal.
- Epistemologi : Adalah filsafat ilmu yang Berkaitan tentang mencari tahu, karakter, metode dan batasan terhadap pengetahuan yang dicari oleh manusia juga berdampak pada kriteria dan penilaian terhadap kebenaran. Dasar dari filsafat ilmu epistemologi ini adalah bagaimana pengetahuan dapat di susun secara sistematik juga berdasarkan tata cara perencanaan yang menggunakan metode ilmiah secara logis.
- Aksiologi: Adalah filsafat ilmu yang berkaitan dengan suatu nilai, estetika dan Keyakinan. Menurut Little John, mengemukakan bahwa aksiologi ini adalah kajian filsafat yang membahas tentang value juga menelusuri berbagai nilai kegunaan bagi kehidupan sosial.
2.2 Hubungan Interaksi Dimedia Sosial Instagram Ditinjau Dari Pendekatan Secara Ontologi
Ontologi adalah pembahasan tentang realitas, yaitu kenyataan berkaitan dengan kebenaran Sehingga dalam unsur-unsur realitas menciptakan berbagai pertanyaan Seperti apakah sebenarnya hakikat realitas yang ada ini? apakah realitas nampak sesuai dengan kenyataan? Apakah ada sesuatu dibalik realita tersebut? Berkaitan dengan interaksi di media sosial khususnya Instagram bahwa kita menyadari realita dalam dunia maya kadang tidak sesuai dengan kenyataan dalam dunia nyata. Ditinjau dari ontologi sebagai media interaksi sosial sehingga terciptanya komunikasi secara universal.
Dan pendekatan ini juga mencari berbagai pemikiran mendalam tentang hakikat kenyataan juga tidak membatasi segala ruang media interaksi apa yang dipikirkan atau yang ingin disampaikan oleh seseorang kepada public melalui media sosial khususnya Instagram. Instagram adalah salah satu bentuk dari konvergensi teknologi informasi dan komunikasi yang termasuk dalam media sosial dan sangat populer di seluruh dunia.
Dalam media sosial Instagram ini Tentunya memiliki hubungan sosial yang kuat terhadap pengguna lainnya. Karena dapat dibuktikan dalam fenomena dari salah satu contoh akun yang memiliki banyak followers seperti penyanyi diva indonesia @agnezmo yang sukses hingga tembus di kancah Internasional juga merupakan penyanyi yang memiliki banyak prestasi sehingga mencapai puncak popularitas pada karirnya.
Berdasarkan interaksi di media sosial dalam akun Agnez Mo yaitu selalu memberikan berbagai informasi mengenai kegiatan, Acara, Kolaborasi dengan musisi-musisi hebat, juga sebagai media interaksi dengan para fansnya sehingga dapat berkomunikasi di ruang sosial secara virtual. Berarti kemampuan dari interaksi dalam media sosial khususnya di Instagram ini memberikan dampak yang signifikan bersifat koheren dan juga mencakup segala bentuk kemampuan komunikasi, baik melalui gambar maupun video.
Sehingga dapat tersampaikan Informasi yang disebarkan secara luas. Secara universal, dilihat dari ketentuan tentang foto atau video yang di post melalui Instagram, ini tidak berarti selalu sesuai dengan realitas sosial. Karena pada dasarnya foto atau pembuat konten dalam Instagram adalah sebuah image atau gambaran suatu akun dalam media sosial yang dimana ini bisa saja tidak sesuai dengan kenyataannya. Sehingga dapat kemungkinan terjadi misskomunikasi di antara pihak-pihak yang terkait atau perbedaan sudut pandang mengenai pesan yang disampaikan. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam media sosial khususnya Instagram harus disesuaikan dengan porsinya masing-masing atau peranannya dapat dibatasi, sebagai akun yang menyebarkan informasi, dan bisa memberikan dampak positif kepada public.
2.3 Hubungan Interaksi Dimedia Sosial Instagram Ditinjau Dari Pendekatan secara Epistemologi
Secara epistemologi berkaitan tentang fakta yang di mana intisari dalam penyampaian pesan harus berdasarkan fakta. Setiap unsur berita atau Pesan yang disampaikan dari seseorang kepada public mengandung unsur pesan yang netral agar tidak terjadinya penafsiran yang buruk mengenai kepentingan masyarakat. Menurut Charnley (1965), Dalam unsur penyampaian pesan didasari standarisasi penulisan dengan menggunakan metode faktualisasi peristiwa, seimbang, objektif, dan jelas. Dalam interaksi di media sosial Instagram menjadi tolak ukur dalam kualitas suatu berita yang di mana seseorang mampu untuk mem-post informasi berdasarkan fakta dan sesuai dengan pokok pesan. Sehingga pesan yang disampaikan kepada khalayak dapat diterima dan dipahami dengan baik secara jelas dan logis.
Penggunaan media sosial mampu menciptakan interaksi sosial secara optimal. Karena dalam optimalisasi media sosial kita dapat memudahkan untuk menyampaikan ide dan gagasan terhadap audiens Dan mampu menciptakan conversation terhadap pesan yang ingin disampaikan. Conversation yang kita ciptakan didasari oleh pemenuhan kebutuhan dari para audiens yang memiliki akun sosial media. Karena media sosial dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap suatu pesan yang disampaikan kepada audiens terutama sebagai alat komunikasi di dalam dunia maya. Sehingga para pengguna media sosial dapat memberikan informasi yang bermanfaat juga strategi-strategi untuk membangun hubungan interaksi sosial dalam ruang lingkup virtual terhadap publik.
Epistemologi dalam interaksi sosial yaitu berhubungan dengan pengetahuan dan realitas sosial dalam suatu interaksinya menggunakan proses timbal balik sehingga menghasilkan keteraturan sosial yang dimana komunikasi atau perbincangan terjalin secara baik. Dengan adanya pengetahuan adalah menjadi prioritas utama dalam terciptanya komunikasi dalam struktur ketentuan peraturan interaksi sosial (Carty, 1996:12).
2.4 Hubungan Interaksi Dimedia Sosial Instagram Ditinjau Dari Pendekatan Secara Aksiologi
Ditinjau dari aspek aksiologi yaitu berkaitan dengan nilai-nilai suatu pesan yang disampaikan kepada public. Ini adalah bagaimana seseorang menarik audiens dengan menyampaikan informasi yang baik serta menarik juga mengandung unsur nilai kegunaan dalam interaksi sosial. khususnya dalam media sosial Instagram seseorang mampu untuk menyebarkan berita ataupun informasi yang bermanfaat kepada khalayak tentang suatu hubungan sebab-akibat fenomena ataupun pesan juga bisa mengandung unsur hiburan. Karena dalam penyampaian pesan tentunya ditujukan pada suatu dampak yang positif maupun negatif kepada khalayak. Maka dari itu dalam interaksi media sosial harus mempertimbangkan dari segi etika, moral sebagai tolak ukur seseorang dalam menyampaikan informasi yang mereka lakukan.
Dalam media sosial Instagram juga hubungan interaksi sosial terhadap penggunanya memanfaatkan berbagai layanan untuk berbisnis, sehingga ini memudahkan dan menguntungkan para pelaku bisnis yang menggunakan aplikasi Instagram baik dari fitur iklan berbayar maupun posting organik. Menurut Turners dan Shah (2011), mengemukakan bahwa "social media are the digital tools that enable a two way conversation between your prospects or customers and your business". Yang berarti : media sosial adalah media digital yang dapat melakukan komunikasi dua arah antara pelanggan dan pelaku bisnis. Sedangkan menurut laporan Zuckerberg, Media sosial khususnya Instagram telah digunakan sebanyak 100 juta orang (Diamond, 2015).
Dalam media sosial Instagram dikatakan bahwa : "Instagram adalah sebuah cara yang cepat dan menyenangkan untuk berbagi kehidupan anda dengan teman dan keluarga. Ambil foto atau video, pilih filter untuk mengubah tampilan, kemudian kirim ke Instagram semudah itu. Anda bahkan bisa berbagi ke Facebook, Twitter, Tumblr, dan lainnya. Ini adalah cara baru untuk kita melihat dunia."[1]
Menurut studi global yang berjudul "Social Media Around The World 2012" yang dilaporkan oleh Invite Consulting yang terdapat dalam buku The Visual Marketing Revolution (Diamond, 2015:296) para pengguna instagram sebagai berikut :
- 43% laki laki dan 57% perempuan.
- 49% berusia antara 25 dan 34 tahun.
Sedangkan menurut Jothi Et Al dalam Vukasovic (2013:99) manfaat dari media sosial yaitu sebagai berikut :
- Mempopulerkan suatu brand, ide, dan layanan kepada publik.
- Menginformasikan audiens tentang target dari suatu kehadiran bisnis yang kita tawarkan kepada publik.
- Mendorong persaingan yang sehat bagi para pelaku bisnis.
- Menyediakan tempat bagi para pengguna media sosial untuk dapat berinteraksi, berorganisasi, membentuk komunitas, mengakses informasi secara cepat dan mudah.