Dari TPA Talangagung ini banyak hal yang dihasilkan seperti sistem pengolahan sampah menjadi gas metan yang disalurkan untuk warga sekitar. Padahal gas metana yang dihasilkan merupakan salah satu penyebab kerusakan ozon. Namun karena adanya pengolahan dan pemanfaatan sampah akhirnya gas metan yang merusak ozon tersebut dapat dimanfaatkan baik untuk masak maupun digunakan sebagai tenaga listrik dan sebagainya.Â
Sebanyak 300 rumah warga memanfaatkan gas metana dari TPA Talangagung yang merupakan hasil residu sampah digunakan sebagai energi alternatif bahan bakar untuk aktivitas rumah tangga, sedangkan sisa hasil residu dapat dimanfaatkan sebagai kompos. Dengan cara ini, TPA Talangagung bisa menyelamatkan lingkungan agar tidak tercemar dan kesadaran akan pelestarian lingkungan hidup sangat penting untuk memberikan sumbangan pada kelestarian hidup manusia itu sendiri.
Solusi lain yang diberikan oleh TPA Talangagung adalah dengan menanami lahan kosong disekitaran TPA dengam bibit-bibit pohon (Jati, Trembesi, Sengon dan sebagainya) Â yang tujuannya agar ketika pohon tersebut telah tumbuh besar dapat mengurangi gas metana yang menguap ke lapisan ozon. Kelebihan lain dari penaman pohon adalah mencegah bau busuk tumpukan sampah dan alat terbang ke pemukiman warga sekitar.Â
Penanaman pohonpun menjadi salah satu indikator kualitas lahan bekas tumpukan sampah. Apabila pohon dapat hidup di lahan bekas tumpukan tersebut menandakan bahwa lahan tersebut sudah dapat digunakan lagi sebagaimana mestinya.
Tidak hanya itu, untuk menjaga kualitas sumber air disekitar TPA Talangagung, pengurus TPA membuat sumur pantau yang dibuat dibeberapa titik berdekatan dengan tempat penumpukan sampah. Sumur ini dibuat sebagai parameter tingkat pencemaran sumber air di sekitar TPA.Â
Sumur ini secara berkala diperiksa oleh pengurus TPA untuk memastikan kualitas air. Apabila ketika proses pengecekan ditemukan indikasi maka pengurus akan segera melakukan perbaikan.
          Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H