Mohon tunggu...
Aulia RachmaFebriani
Aulia RachmaFebriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Malang

Menyukai bidang teknologi dan informasi, serta menyukai bidang kearsipan meliputi bidang arsip kantor maupun sejenisnya. Tak hanya itu saya memiliki minat dalam membaca menulis maupun menggambar.

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Pencurian Cryptocurrency Terbesar Kedua di Indonesia

28 Oktober 2024   00:55 Diperbarui: 28 Oktober 2024   01:24 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

**Seorang Ibu dengan Tiga Anak Melakukan Pencurian Aset Crypto Senilai 1 Miliar Rupiah**

14 Oktober 2024 - Dunia cryptocurrency kembali diguncang skandal. Kali ini, seorang ibu berinisial DAR, yang diketahui memiliki tiga anak balita, diduga melakukan pencurian aset crypto dari dompet digital milik salah satu investor terkemuka di Indonesia. Kasus ini mencuat setelah M, seorang pemilik akun Facebook dan investor yang berpartner dengan berbagai project cryptocurrency, membagikan pengalamannya menjadi korban pencurian oleh salah satu admin kepercayaannya, yaitu DAR.

Menurut kesaksian M, pencurian terjadi sejak Maret hingga April tahun ini. Selama periode tersebut, M mempercayakan sejumlah besar dompet digitalnya pada tim admin, termasuk DAR, untuk mengelola aset-aset crypto di jaringan Linea. Dugaan pencurian pertama terjadi pada 18-20 Maret dengan nominal kecil sebesar $1-$2 dari setiap dompet, lalu berlanjut pada akhir April dengan nilai yang lebih besar, yaitu sekitar 0,9 hingga 1 ETH.

Skandal ini pun berlanjut pada bulan Juli, ketika M memberikan akses ke lebih dari 240 dompet Linea kepada DAR dan beberapa admin lainnya. Namun, pada Oktober, mitra Linea melaporkan kembali adanya pencurian, di mana dugaan terkuat mengarah pada dompet yang dipegang DAR.

Puncak dari kejadian ini terjadi pada 2023, ketika DAR diduga mencuri aset dari sekitar 400 dompet crypto yang tersebar di berbagai jaringan, termasuk Linea, ERC20, BSC20, dan Solana, dengan kerugian yang ditaksir mencapai miliaran rupiah. Hingga kini, DAR sulit dihubungi dan menghilang dari peredaran, diduga ia tengah menghindari penyelidikan lebih lanjut atas kasus tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun