SURAKARTA --Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Universitas Diponegoro (Undip) pada tanggal 26 Januari 2025 telah melaksanakan program edukasi privasi penggunaan handphone untuk ibu-ibu PKK di Kelurahan Sudiroprajan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya privasi dalam penggunaan perangkat seluler, terutama terkait dengan pengambilan foto dan video orang lain tanpa izin.
Dalam sosialisasi yang digelar di balai pertemuan kelurahan, mahasiswa KKN memberikan edukasi komprehensif kepada ibu-ibu PKK mengenai pentingnya privasi dalam penggunaan handphone. Mereka menekankan larangan mengambil video atau foto seseorang tanpa persetujuan yang jelas dan eksplisit. Â Sosialisasi ini tidak hanya membahas etika, tetapi juga konsekuensi hukum yang mungkin timbul akibat tindakan tersebut. Â Mahasiswa KKN menjelaskan secara rinci pasal-pasal dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang mengatur tentang perlindungan privasi dan data pribadi, termasuk ancaman pidana dan denda yang dapat dikenakan bagi pelaku pelanggaran.
Untuk mempermudah pemahaman ibu-ibu PKK yang mungkin beragam latar belakang pendidikannya, tim KKN merancang dan membagikan poster infografis. Poster ini berisi poin-poin penting terkait larangan melanggar privasi orang lain, disajikan secara visual menarik dan mudah dicerna. Infografis tersebut tidak hanya memuat teks, tetapi juga ilustrasi yang relevan, sehingga materi yang disampaikan lebih efektif dan mudah diingat oleh para peserta. Poster infografis ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi ibu-ibu PKK untuk selalu berhati-hati dan menghormati privasi orang lain dalam menggunakan teknologi, serta membantu menyebarkan informasi ini ke lingkungan sekitar mereka.
"Meskipun masih banyak ibu-ibu yang merasa meminta izin orang lain untuk memotret atau memvideo itu terlalu lama dan membuat mereka kehilangan momen, tapi banyak juga ibu-ibu yang setuju kalau privasi juga perlu dijaga. Maka dari itu, peraturan mengenai privasi perlu disampaikan agar jelas." Ujar Shinta. Senada dengan Shinta, ibu-ibu PKK lainnya juga menyambut baik kegiatan edukasi ini. Mereka berharap, dengan adanya edukasi ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya privasi semakin meningkat.
"Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN Undip yang telah memberikan edukasi yang sangat bermanfaat ini. Kami jadi lebih paham tentang pentingnya menjaga privasi orang lain," kata salah satu ibu PKK.
Antusiasme yang besar terlihat dari ibu-ibu PKK Sudiroprajan terhadap materi edukasi privasi penggunaan handphone yang disampaikan oleh mahasiswa KKN Undip. Banyak dari mereka yang menyadari bahwa privasi adalah isu krusial, terlebih setelah beberapa ibu berbagi pengalaman kurang menyenangkan terkait foto atau video mereka yang diambil tanpa izin dan diunggah ke media sosial. Pengalaman tersebut membuat mereka merasa privasinya dilanggar dan tidak dihargai.
Meski demikian, di sisi lain, beberapa ibu mengakui bahwa mereka seringkali mengambil foto atau video orang lain karena khawatir kehilangan momen-momen penting. Mereka beranggapan bahwa dokumentasi pribadi, seperti foto dan video, adalah cara untuk mengabadikan momen-momen berharga dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman yang lebih mendalam mengenai batasan-batasan privasi dalam konteks dokumentasi pribadi masih perlu ditingkatkan. Perlu adanya edukasi yang lebih komprehensif mengenai etika dan privasi dalam pengambilan foto dan video, serta bagaimana cara menghormati hak privasi orang lain tanpa harus kehilangan momen-momen penting.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI