jalan rusak dan berlubang di wilayah Bambu Apus menjadi sorotan utama masyarakat setempat, salah satunya di Jalan gurame III RW 01. Pengguna jalan, baik pengemudi maupun pejalan kaki, mengeluhkan dampak yang signifikan terhadap mobilitas dan keselamatan. Jalan yang buruk dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan. Peningkatan risiko kecelakaan juga dapat berkontribusi pada meningkatnya biaya perawatan kesehatan dan dampak sosial yang merugikan.
Tangerang Selatan – KondisiWarga mengatakan, kerusakan jalan yang sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu. Jalan yang awalnya beraspal kini sudah berlubang dan bergelombang. Hal ini membuat pengendara harus ekstra hati-hati saat melintas. “Jalanan ini makin rusak parah karena sering ada truk-truk besar proyek yang sering lewat, mungkin itu salah satu penyebab jalan Gurame III jadi rusak, kalau hujan juga ada tanah merah jadi licin, bikin rawan kecelakaan apalagi kalau malam penerangan juga kurang,” kata Rika, salah satu warga rw 01, (29/12/23).
Para pengemudi dihadapkan dengan masalah yang serius ketika melintasi ruas jalan yang rusak. Lubang-lubang yang besar telah menyebabkan kerusakan ban dan suspensi kendaraan. Beberapa pengemudi melaporkan biaya perbaikan yang signifikan, menambah beban ekonomi mereka. Kartika Eftrian Garberra yang kerap disapa Rara (19), salah satu karyawan Haus, mengalami pengalaman menakutkan ketika melintasi jalan tersebut. Insiden itu hampir membuatnya terjatuh, karena pada saat itu ia tidak menyadari keberadaan lubang.
“Pengalaman yang saya alami, dulu pernah jemput teman saya di daerah bambu apus juga dan melewati jalan itu, karena dulu saya belum tahu kalau ada jalan lain untuk ke rumah teman saya, jadi satu-satunya jalan yang saya tahu ya turunan itu. Satu malam dan saat itu gerimis, saya gak tahu ada lubang yang lumayan dalam dan saya bawa motor nya agak kecepatan tinggi alhasil saya hampir terjatuh tapi hanya terpental saja motor saya, dan minus nya setelah itu motor saya jadi rusak,” ungkap Rara, Senin (25/12/23).
Warga berharap, jalan itu segera diperbaiki supaya tidak mengakibatkan lebih parah. “Solusi jangka pendek sih percuma ya karena akan ada rusak lagi nantinya, lebih baik langsung solusi jangka panjang dengan cara di aspal secara keseluruhan agar menutup lubang-lubang dan tidak adanya lagi lubang-lubang baru. Dan untuk mempengaruhi masyarakat sekitar tidak kesulitan aktivitas melewati jalan tersebut,” ucap Rara
Melihat dampak yang merugikan, pemerintah dan pihak terkait perlu segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan rusak dan berlubang. Dana yang cukup dan efisien harus dialokasikan untuk pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur jalan. Pengawasan yang ketat juga diperlukan untuk memastikan pekerjaan perbaikan dilakukan dengan standar yang tinggi.
Bapak Kusman selaku ketua RW 01 pun turut menanggapi kerusakan jalan di Gurame III “Sebenarnya jalan gusuran atau gurame III itu masih jalan perumahan Paradise dan belum diserahkan kepada pemerintah kota Tangsel, sehingga jalan itu belum bisa diperbaiki oleh pemerintah. Nah itu kalau mau memperbaiki dengan swadaya, kenapa belakangan ini jalan itu kita tidak memperbaiki karena jalan itu akan dipindahkan. Lurus dari jalan atas dari arah bambu apus itu lurus hingga ke arah jalan raya,” jelasnya, Rabu (27/12/23).
Inisiatif positif datang dari masyarakat Bambu Apus, khususnya RW 01, yang dengan swadaya mereka sendiri melakukan perbaikan jalan dari awal hingga akhir. Langkah ini diambil setelah sebelumnya pengerasan yang dilakukan oleh pihak Paradise hanya mencakup sebagian kecil, tanpa adanya perbaikan pengecoran. Warga di RW 01 memutuskan untuk membenahi jalan mereka dengan usaha bersama, mulai dari persiapan hingga tahap pengecoran. Sebelumnya, kondisi jalan yang masih berupa batu-batu membuat akses melalui area tersebut terbilang sulit dan tidak ramah pengguna. Dan dengan inisiatif swadaya ini, masyarakat berharap dapat meningkatkan kualitas jalan dan mengurangi risiko kecelakaan.
Ketua RW 01, Kusman, menjelaskan bahwa seluruh biaya perbaikan jalan dan penerangan berasal dari iuran masyarakat RW 01. Meskipun Paradise telah memberikan kontribusi dengan mengubah jalur setapak di pinggir sawah menjadi jalan yang lebih luas, namun kondisi tersebut masih jauh dari ideal. Meskipun inisiatif ini positif, risiko kecelakaan tetap mengancam. Saat ini, proyek Paradise melakukan pengerukan tanah di sekitar jalan yang sedang diperbaiki, dan hal ini meningkatkan risiko kecelakaan bagi pengguna jalan, terutama warga RW 01 dan warga di sekitarnya. Penerangan yang minim menjadi salah satu faktor risiko yang perlu diatasi.
Hingga saat ini, belum ada bantuan resmi dari pemerintah karena jalan tersebut belum diserahkan kepada pemerintah. Meskipun begitu, masyarakat tetap bertekad untuk terus melakukan perbaikan agar dapat meningkatkan kualitas infrastruktur jalan dan mendukung perubahan positif di wilayah mereka. Namun, untuk sekarang belum bisa diadakan perbaikan mengingat kondisi musim hujan dan proyek sedang berjalan akan mempersulit perbaikan nanti nya.