Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Bank Sampah Mengubah Lingkungan

6 Desember 2017   22:25 Diperbarui: 7 Desember 2017   09:38 3519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggal 3 Desember 2017 hari minggu lalu, ada kegiatan menarik yang dilakukan oleh warga Perumahan Larangan Mega Asri, Sidoarjo, Jawa Timur, yaitu kegiatan Bank Sampah yang dilakukan setiap satu bulan sekali pada hari minggu.

Bank Sampah atau dikenal juga dengan menabung sampah adalah kegiatan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Kegiatan ini dapat membawa kebaikan bagi suatu kampung. Kegiatan ini sebenarnya salah satu program dari Indonesia untuk mengurangi sampah, membuat lingkungan lebih bersih, menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menjadi barang ekonomis. Sidoarjo merupakan salah satu kota yang menggiatkan program ini. Salah satu contohnya di Perumahan Larangan Mega Asri ini.

Kegiatan ini dilakukan dengan cara setiap rumah diwajibkan mengumpulkan sampah yang masih bisa didaur ulang seperti botol plastik, botol kaca bekas syrup atau minuman, gelas plastik, kaleng, dll. Jika tidak ada sampah yang terkumpul dari rumah tersebut maka akan dikenai denda. Lalu, pada hari minggu saat kegiatan bank sampah dilakukan setiap warga dari rumah tersebut memberikan sampahnya dan berkumpul bersama untuk memilah-milah sampahnya. setiap merk kemasan harus dibuang agar harga jualnya tinggi. Setelah sampah dipilah selanjutnya ditimbang dan diangkut ke truk pengepul. Setelah itu dapat uang dari penjualan sampah bekas tersebut.

@aulispuspitas
@aulispuspitas
Namun, tidak semua sampah itu dijual karena biasanya oleh warga dijadikan kerajinan. Seperti, hiasan bunga dari botol atau plastik, pot bunga, aksesoris dari kaleng bekas, bahkan baju dari plastik bekas, dll. Hasil kerajinan tersebut juga bisa dijual dan menghasilkan harga mahal. Sidoarjo juga setiap tahunnya mengadakan event-event dengan bertemakan barang bekas sehingga banyak penampilan yang dilombakan dengan bahan dasarnya yaitu barang bekas atau sampah daur ulang. Seperti lomba senam kelompok, fashion show, dll. Tentu saja baju yang digunakan mengandung unsur barang bekas dan bisa menjual hasil kerjinannya.

@aulispuspitas
@aulispuspitas
@aulispuspitas
@aulispuspitas
Uang hasil dari penjualan sampah bekas tersebut dimasukkan dalam kas warga untuk memperindah lingkungan dengan membeli tanaman hias atau herbal, kegiatan warga, dan lainnya. Karena di Desa Larangan juga sering diadakan lomba lingkungan, tentunya kampung tersebut harus indah dan asri. Modalnya ya bisa didapat dari bank sampah. Sehingga, Perumahan Larangan Mega Asri selalu meraih juara dalam lomba tersebut.

Jadi harapan saya program Bank Sampah ini harus dilaksanakan pada setiap kampung di Indonesia karena bermanfaat sekali bisa menambah penghasilan; mengurangi sampah sehingga tidak menimbulkan banjir yang dikarenakan pembuangan sampah anorganik pada sungai, selokan, dll; meningkatkan gotong royong; memperkuat tali silahturahmi; dll.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun