Mohon tunggu...
Aulia puspa lestari
Aulia puspa lestari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar sekolah

hobi menbaca novel dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dari curhat ke cinta

27 November 2024   09:10 Diperbarui: 27 November 2024   09:30 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Aku nggak mau jadi pengganti, dan aku nggak mau terus hidup dengan ketakutan. Jadi, kalau kamu masih punya perasaan untuk Aiza, atau masih ragu tentang kita, lebih baik kita berhenti sekarang."

Dia terdiam beberapa saat, matanya penuh dengan kebingungan dan rasa bersalah. "Nay, aku nggak pernah ingin kamu merasa seperti itu. Aku tahu aku salah karena nggak segera jelas sama kamu, dan karena itu, aku hampir kehilanganmu. Tapi aku cuma mau satu hal---kesempatan."

Aku menundukkan kepala, menahan air mata yang hampir jatuh. "Kesempatan untuk apa, Ray?"

"Kesempatan untuk membuktikan bahwa aku lebih dari sekadar hubungan masa lalu. Aku ingin kita lebih dari itu, Nay. Aku nggak bisa terus hidup di bayang-bayang Aiza. Aku cuma bisa berjanji, aku akan berjuang untuk kita."

Aku terdiam, meresapi kata-katanya. Untuk pertama kalinya, aku melihat kesungguhan di matanya. Perlahan, aku mengulurkan tanganku, dan dia meraihnya dengan penuh hati-hati.

"Jadi, kamu mau memberi kita kesempatan?" tanyanya dengan suara lembut.

Aku mengangguk, meskipun masih ada keraguan kecil di dalam hatiku. "Ya, aku mau. Tapi kita mulai dari awal, Ray. Tidak ada lebih banyak rahasia, tidak ada lebih banyak ketakutan. Aku hanya ingin kita jujur satu sama lain."

Rayyan tersenyum, wajahnya kembali cerah seperti dulu. "Aku janji, Nay. Kita mulai dari awal. Dan aku akan menunjukkan kalau kamu bukan pilihan kedua."

Hari itu, aku merasa sedikit lega. Kami masih punya perjalanan panjang di depan, tapi yang penting, kami memilih untuk berjalan bersama, dengan kejujuran dan komitmen. Dengan waktu, aku tahu kami bisa mengatasi rintangan yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun