Delapan jagoan Eropa telah terpilih dan semuanya sangat kompetitif. Mungkin ini adalah komposisi 8 besar terbaik dalam 5-6 musim terakhir Liga Champions. Semuanya berpeluang menjadi kampiun, meskipun favorit utama tetap di genggaman Bayern, Barcelona, dan Real Madrid. Chelsea dan Paris St Germain adalah penantang berbahaya dengan skuat mahalnya. Atletico Madrid menjadi tim kuda hitam potensial. Borussia Dortmund dan Manchester United mungkin di pool terakhir tapi sewaktu-waktu dapat meledak bak tim dinamit.
Otoritas sepakbola Eropa, UEFA, telah melakukan drawing babak perempat final di Nyon, Swiss, kemarin. Hasilnya menarik: Manchester United v Bayern Muenchen, Real Madrid v Borussia Dortmund, Barcelona v Atletico Madrid, dan Paris Saint Germain v Chelsea. Bagaimana ulasannya? Berikut analisisnya:
- Manchester United v Bayern Muenchen
Para penggemar The Red Devils mungkin tepok jidat mendapati tim kesayangannya harus menantang tim superior sejagad seperti Bayern Muenchen. Setelah menyingkirkan Olympiakos secara dramatis dengan skor 3-2 di 16 besar, menarik bagaimana selanjutnya langkah anak asuh David Moyes. Bayern Muenchen jelas lebih dari Olympiakos. Pep Guordiola telah membawa Muenchen seperti menjadi jelmaan Barcelona di masa jayanya: kuat dalam penguasaan bola, agresif, dan selalu tampil menekan. Jangan heran meskipun tampil di Old Trafford, klub Jerman ini tidak segan mengurung MU. Moyes tinggal berharap pada kecemerlangan duo strikernya, Wayne Rooney dan Robin van Persie. Jika keduanya tampil hebat, skuat MU turut terkatrol permainannya. Skuat Moyes mungkin bakal menjadi batu sandungan Muenchen di leg pertama. Muenchen bakal merana jika kedua sayap yang mungkin ditempati Robben-Ribery dimatikan. Perhatikan pula Philip Lahm yang selalu tampil hebat di Liga Champions. Namun hal itu tetaplah sulit mengingat inkonsistansi semua lini United. Harus diakui, Muenchen tetap lebih unggul. Lini tengah FC Holywood merupakan komposisi terbaik Eropa saat ini. Jadi siap-siap MU harus menyingkir!
- Real Madrid v Borussia Dortmund
Partai semifinal musim lalu kembali terulang. Real Madrid, lagi-lagi, difavoritkan untuk memenangi laga ini. Dortmund memang sedang dalam kondisi yang mengkhawatirkan musim ini. Kepergian Mario Gotze dan badai cedera harus diakui memperlemah skuat asuhan Juergen Klopp. Tidak adanya kedalaman membuat tim kuning-hitam asal Dortmund ini limbung sepanjang musim. Apalagi sang striker Robert Lewandowski sudah mengkonfirmasi kepergiannya di akhir musim ke Muenchen. Real Madrid dapat memanfaatkan situasi ini, dengan sang megabintang Cristiano Ronaldo yang terus on-fire. Namun anak asuh Carlo Ancelotti tetap harus waspada dengan jadwal pertandingan yang kurang bersahabat, terutama El Classico nan menguras emosi menjelang laga Champions League. Jika Los Merengues gagal di El Classico, Dortmund dapat memanfaatkan momen tersebut. Namun tetap saja, Real Madrid masih terlampau kuat untuk Dortmund musim ini.
- Barcelona v Atletico Madrid
Barcelona mungkin tidak menyangka Atletico bisa setangguh ini. Faktanya, anak-anak Catalan gagal mengalahkan anak asuh Simeone sepanjang tiga kali pertemuan musim ini. Barcelona bahkan hanya “menang beruntung” saat meraih Piala Super Spanyol di awal musim, dengan keunggulan gol tandang. Partai ini akan menjadi emosional bagi David Villa, striker yang dilego Barcelona ke Atletico musim ini. Villa akan membuktikan bahwa Blaugrana telah membuat keputusan yang salah. Barcelona boleh dikatakan memiliki kualitas individu lebih baik, namun Atletico mempunyai kemampuan bermain dalam tempo tinggi. Diego Costa yang oportunis menjadi kartu truf untuk menggoyang jala Victor Valdes. Namun bagaimanapun Barcelona mempunyai sejarah. Anak asuh Gerardo Martino memiliki sekumpulan pemain fantastis di lini tengah dan depan. Pemain-pemain seperti Lionel Messi, Neymar atau Andres Iniesta yang dapat menentukan hasil pertandingan bahkan saat mereka tampil buruk sekalipun. Kesimpulannya, Barcelona dapat meraih satu tiket ke semifinal.
- Paris Saint Germain v Chelsea
Inilah partai penuh teka-teki antara pemuncak Premier League Inggris dan Ligue 1 Perancis. Pertandingan yang melibatkan sekumpulan pemain mahal dengan gaji luar biasa. Chelsea disokong oleh milyarder Rusia, Roman Abramovich, sedangkan PSG dibanjiri dana tak terbatas oleh konsorsium Qatar. Peta kekuatan kedua tim cukup berimbang. Chelsea mungkin sedikit lemah di sektor depan, yang justru menghadapi lini depan maut PSG. Le Parisien memiliki striker kelas wahid dalam diri Zlatan Ibrahimovic dan Edinson Cavani, sebaliknya, Samuel Eto’o atau Fernando Torres belumlah garang sejak berbaju The Blues. Kunci permainan Chelsea justru terletak di tiga gelandang serang kreatif yang biasanya diisi Eden Hazard, Oscar, Willian, atau Andre Schurrle. Laga ini akan menjadi pertarungan ketat yang dipenuhi drama. Namun sepertinya anak asuh Laurent Blanc memiliki skuat yang lebih “lapar gelar” dibandingkan Lampard cs yang telah merebut trofi Champions 2 musim lalu. PSG pun relatif lebih rileks di pacuan Liga Perancis. Jadi, saatnya Jose Mourinho fokus di liga domestik Inggris!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H