(Kamis, 13/07) Sebanyak sepuluh mahasiswa IPB University melaksanakan kegiatan sosialisasi pertanian terpadu di aula Wisata Alam Sikujang, Desa Tajur. Bukan tanpa urgensi, kegiatan ini diusung oleh Tim KKN-T Inovasi IPB berlandaskan pada masalah dan potensi yang ditemukan di desa tersebut. Desa yang terletak di Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah ini sendiri terbagi atas 5 dusun yang terdiri dari Dusun Semeda, Dusun Tajur, Dusun Karangasem, Dusun Combong, dan Dusun Kaliguci serta berada pada ketinggian 200 mdpl. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani yang umumnya bekerja pada sektor pertanian tanaman pangan berupa padi dan singkong. Sektor pertanian inilah yang juga menjadi salah satu masalah sekaligus potensi dari Desa Tajur.
Secara umum, ditemukan banyak permasalahan yang dirasakan oleh petani, mulai dari hasil panen yang kurang optimal, hingga kualitas yang dihasilkan kurang bagus. Setelah dilakukan survey lapang oleh anggota Tim KKN-T, didapatkan cukup banyak serangan hama dan penyakit pada pertanaman petani setempat seperti hama wereng pada padi dan penyakit layu fusarium pada pisang. Permasalahan tersebut terjadi akibat masih kurangnya pengetahuan petani terkait teknik budidaya dan pengendalian hama penyakit yang baik dan benar.Â
Meskipun demikian, Desa Tajur sendiri menyimpan potensi yang besar untuk dapat mengembangkan lahan pertaniannya. Pasalnya, terdapat lahan yang dapat berdaya guna secara ekonomi dan sosial dengan luas 50 ha di desa ini. Sayangnya, lahan ini masih belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal hal tersebut sangat potensial untuk menjadi sumber tambahan pendapatan desa. Oleh karena itu, sosialisasi ini dilaksanakan agar masyarakat desa dapat mengoptimalkan potensi dan menyelesaikan masalah mereka melalui pemberian rekomendasi komoditas, rekomendasi pengelolaan lahan, tata cara penanaman, serta pengendalian hama dan penyakit.
Acara sosialisasi dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama, diisi dengan materi terkait pengembangan lahan perkebunan 50 ha yang belum optimal. Pada sesi ini, dilakukan presentasi peta rekomendasi komoditas berdasarkan kesesuaian lahan dan rekomendasi pengelolaan lahan berdasarkan kelebihan, kekurangan, potensi, dan ancamannya. Sosialisasi tersebut dilaksanakan dengan tujuan pengoptimalan potensi lahan di desa seluas 50 ha. Lahan tersebut rencananya akan dikembangkan menjadi agrowisata kebun buah berdasarkan saran dari Bapak Kuswiarto selaku pengelola lahan tersebut.Â
Diselingi pretest dan posttest di kedua sesi, acara dilanjutkan dengan pemberian materi terkait teknik budidaya pertanian dan penanganan hama. Sosialisasi ini juga berfokus pada penanganan hama dan penyakit yang menyerang tanaman budidaya masyarakat setempat melalui pemaparan materi mengenai praktik budidaya dan pemahaman dampak serangan OPT. Selanjutnya, dilakukan sesi diskusi pada setiap sesi untuk memperdalam materi dan memberikan kesempatan pada petani dalam usaha penyelesaian masalah yang mereka hadapi. Kegiatan sosialisasi pertanian ini dihadiri sebanyak 15 petani dan perangkat desa yang terlibat langsung dalam sektor pertanian di Desa Tajur.
Keberhasilan kegiatan ini diukur berdasarkan tingkat partisipasi dan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya praktik budidaya pertanian sesuai dengan good agricultural practices.Â
Harapannya, setelah terlaksana sosialisasi ini, para petani dan pengelola lahan dapat  mengetahui informasi mengenai cara bertani dengan tepat mulai dari awal penanaman hingga pengendalian hama penyakitnya serta diharapkan juga melalui sosialisasi ini, petani dapat meningkatkan hasil pertaniannya dengan penerapan teknik budidaya yang benar dan sesuai. Selain itu, diharapkan rekomendasi komoditas dan pengelolaan lahan yang diberikan dapat memberikan keuntungan dan manfaat lebih yang berguna bagi kesejahteraan masyarakat Desa Tajur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H